Palangka Raya, ( betang News ) Pemerintah Provinsi Kalimantan tengah melalui dinas ketahanan pangan .Meluncurkan Peta Ketahanan dan Kerentaan Pangan.(Food Security and Vulnerability Atlass-FSVA) tahun 2018.peluncuran langsung di aula dinas ketahanan pangan Provinsi Kalimantan Tengah yang oleh Pokja ahli dan Pokja Teknis Dewan Ketahanan pangan Provinsi Kalimantan Tengah. Kamis 20/12
berdasarkan peraturan gubernur Kalimantan tengah nomor 38 tahun 2016 .fungsi dinas ketahanan pangan yaitu melaksanakan berbagai analisis tentang ketahanan pangan .diantaraya adalah analisis peta ketahanan dan kerentaan pangan wilayah (FSVA).
FSVA merupakan peta tematik yang mengambarkan visualisasi geografis dari hasil analisa data indicator kerentanan terhadap kerawanan pangan .sehingga dapat diketahui dimana wilayah terindikasih rentan terhadap rawan pangan .serta factor apa saja yang meyebabkan keadaan tersebut.
Hasil dari rekomendasi fsva dapat dijadikan sebagai acuan penyusunan kebijakan \program ketahanan pangan.indikator yang di gunakan dalam penyusunan fsva merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan. yaitu ketersediaan .keterjangkauan dan pemanfaatan pangan.
Pemilihan indicator didasarkan pada keterwakilan tiga pilar ketahanan pangan.tingkat sensitifitas dalam mengukur situasi ketahanan pangan dan gizi.dan ketersedian data tersedia secara rutin untuk periode tertentu yang mencakup seluruh wilayah kabupaten\kota.
FSVA merupakan pemuktahiran dari edisi sebelumya pemuktahiran yang dilakukan meliputi metode analisis,indicator,dan data yang di gunakan hasil analis FSVA tahun 2018, terhadap 130 kecamatan di Kalimantan Tengah terdapat 14 kecamatan (10,29 persen) yang rentan terhadap rawan pangan .Daerah yang masuk katagori rentan tersebut adalah;
1,kabupaten kotawaringin timur 5 kecamatan
2,kabupaten katingan 1 kecamatan
3,kabupaten gunung mas 5 kecamatan
4,kabupaten barito selatan 2 kecamatan
5,kabupaten barito utara 1 kecamatan
Indicator utama pada wilayah yang rentan tersebut adalah tinggiya rasio komsumsi terhadap ketersedian pangan.tinggiya prevalensi balita stunting,tinggiya angka putus sekolah pada wanita usia 15 tahun ke atas ,sertah masi rendahya jumlah tenaga kesehatan per kepadata penduduk. penanganan kerentanan pangan tentuya perlu di arahkan kepada daerah-daerah rentan dengan focus pada factor penyebab utama.
hasil analis FSVA dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk intervensi program peningkatan ketahanan pangan dengan melihat indicator utama yang dapat jadi pemicu terjadiya kerentaan terhadap kerawanan pangan.FSVA pemerintah daerah dapat melakukan intervensi dengan optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya pangan yang ada di wilayah.sehinggah masyarakat akan tahan pangan .
sebagai kelanjutan dari peyusunan FSVA provinsi,pada tahun 2019 juga akan di susun FSVA Kabupaten ,yang bertujuan untuk mengetahui situasi ketahanan pangan desa dan kota di setiap kabupaten.
“Setiap pertahun akan kita susun database di provinsi di kabupaten akan dan di Kecamatan supaya teruppdet pengetahuan ketahanan pangan karena sangat rentan dengan gizi buruk khususya bagi balita yang ada di provinsi Kalimantan tegah sampai desa\kelurahanya” kata Sutrisno. {fendi}