Kuala Kurun, BetangTv News- Simulasi pengamanan Pemilu digelar diberbagai daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) termasuk di Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
Petugas keamanan dari Polisi maupun TNI harus tetap siaga untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan dan gangguan keamanan pada pemilu 2019 mendatang.
Polres Gunung Mas menggelar simulasi di Taman Kota Kuala Kurun, Kamis (14-3-2019 ) dengan melibatkan ratusan personel gabungan dari anggota Polisi dan TNI.
“Simulasi ini adalah latihan untuk mengantisipasi apabila terjadi aksi mass saat Pemilu 17 April mendatang,” ungkap Kapolres Gumas, AKBP Yudi Yuliadin.
Dalam kegiatan simulasi ini, lanjut Yudi Yuliadin, ada beberapa adegan dan peragaan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang.
Simulasi pertama, tambahnya, adalah beberapa segerombolan orang hendak memilih (mencoblos_red) tetapi tidak memenuhi syarat dan akhirnya ditolak oleh ketua KPPS dan akhirnya segerombolan orang tersebut marah serta tidak terima dan akhirnya mengamuk.
“Segerombolan ini hendak menggagalkan Pemilu 2019 dan akhirnya petugas keamanan TPS dan anggota Polisi serta Linmas berhasil meringkus beberapa orang dan beberapa orang lainya melarikan diri,” jelasnya.
Lebih lanjut, akhirnya Ketua KPPS melapor ke pihak berwajib dan akhirnya pihak berwajib mengejar beberapa orang yang melarikan diri dan sempat terjadi duel antara pelaku dengan polisi. Namun, Polisi berhasil meringkusnya dan membawanya ke Mapolres Gumas.
Sementara di simulasi kedua dengan aksi demo dan kerusuhan yang terjadi dikantor KPUD Gumas. Saat orasi salah satu pendukung Paslon Capres dan Cawapres tidak terima dengan kekalahan pasangan yang meraka dukung sehingga menyudutkan paslon lain dan meminta Bawaslu Gumas turun.
Peringatan Bawaslu itu membuat massa marah sehingga terjadi bentrokan. Polisi siapkan satu ring pengaman bentrok antara ratusan massa dan polisi tak dapat dihindari.
Polisi terpaksa mengerahkan tambahan personel dari Brimob Polda Kalteng untuk menghalau aksi massa.
“Kekacauan akhirnya bisa teratasi dan proses pemilu berlangsung tertib dan lancar,” imbuhnya.
Simulasi ketiga, disaat ketua KPUD Gumas pulang kerumahnya dihadang oleh beberapa orang tidak dikenal dan menculiknya kemudian dibawa kesebuah rumah kemudian beberapa orang melihat kejadian tersebut akhirnya melaporkan kepihak polisi dan kemudian polisi melakukan pencarian yang dipimpin oleh Kapolres Gumas melalui Kasat Reskrim Polres Gumas.
Akhirnya pihak polisi menemukan informasi ternyata pelaku menyandera ketua KPUD Gumas dijalan Jambu, Kuala Kurun dan akhirnya Kasat Reskrim melakukan penyergapan dan membebaskan sandra.
“Dalam proses penyergapan ini sempat terjadi kontak senjata antara polisi dan pelaku sehingga pelaku tewas dalam penyergapan,” paparnya.
“Setelah selesai penyergapan pihak penyidik melakukan olah TKP dan membawa jenazah pelaku ke RSUD Kuala Kurun untuk di autopsi,” timpalnya.
Dalam kegiatan Slsimulasi pengamanm pemilu ini Kapolres Gumas mengimbau kepada masyarakat agar bisa memahami dan mengerti bahwa pemilu adalah hak warga negara untuk menentukan pilihan tanpa harus dipaksakan dan bisa menerima siapa paslon Capres dan Cawapres serta Caleg yang menang dalam pemilu ini.
“Yang paling utama adalah kita selalu berharap pemilu 2019 ini berjalan dengan aman, damai, dan tentram tanpa ada hal-hal seperti yang kita peragakan disimulasi ini,” demikian, Kapolres. (Didik)