Palangka Raya – Harga gas elpiji bersubsidi atau gas 3kg di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah bertahan Rp36.000 per tabung sejak awal Ramadhan 1440 Hijriah lalu.
“Harga gas elpiji 3 kilogram terus naik bahkan sekarang harga gas subsidi per tabung mencapai Rp36.000,” kata Wahyuniati warga Palangka Raya, Jumat.
Ibu satu anak ini mengaku bingung harga jual gas bersubsidi jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah kota setempat.
“Het yang tertulis di pangkalan Rp17.500 per tabung. Setiap saya ke pangkalan pasti sudah habis. Pas beli di warung eceran harganya sudah segitu. Dari pada tidak masak ya tetap saya beli,” katanya.
Sementara itu, Mama Intan salah satu penjual eceran gas bersubsidi di kota setempat mengatakan, kenaikan tersebut menyesuaikan harga gas elpiji yang dibeli.
“Saya hanya menyesuaikan harga beli. Kalau nanti harga modal turun tentu harga jual juga diturunkan. Kalau tidak begitu pasti rugi saya,” kata dia.
Saat di konfirmasi terkait jumlah pasokan gas, dia mengatakan memang ada pengurangan jatah gas dari pihak pangkalan.
Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie A Lambung mendesak pemerintah kota serius mencari penyebab masih tingginya harga gas elpiji 3 kg.
Pihaknya pun meminta Dinas Perdagangan dan Industri Kota Palangka Raya dan pihak terkait lainnya memantau dan mengidentifikasi masih tingginya harga elpiji 3 kg di kota setempat.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Umi Mastikah sebelumnya menginstruksikan jajarannya terutama yang tergabung dalam tim penanggulangan inflasi daerah (TPID) kota setempat mengantisipasi berbagai kenaikan harga bahan pangan dan kebutuhan masyarakat terutama selama Ramadhan hingga Idul
Dia juga meminta jajarannya untuk mengintensifkan komunikasi dengan pihak terkait seperti Bulog maupun Pertamina serta dengan para distributor untuk memastikan berbagai kebutuhan masyarakat selama puasa dan lebaran di kota setempat terpenuhi.