Palangka Raya, BetangTv News –
Nyaris setiap tahun, tepatnya di akhir bulan Desember, sudut sudut Kota Palangka Raya dan di sepanjang jalan protokol lainnya dipenuhi pedagang dadakan.
Lapak para pedagang dadakan ini sebagian besar adalah komoditas hortikultura, yakni jagung.
Munculnya para pelapak jagung dadakan di Kota Palangka Raya ini dalam upaya menyambut Tahun Baru sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Momen pergantian tahun biasanya dimanfaatkan para pelapak dadakan khususnya jagung guna mengais rejeki.
Pergantian tahun identik dengan bakar jagung, yang dilakukan oleh hampir seluruh warga, baik di perkotaan maupun perdesaan sebagai wujud merayakan kegembiraan atas pergantian tahun.
Iwan, salah seorang pelapak yang mangkal di Jalan G. Obos, Kota Palangka Raya menuturkan bahwa akhir tahun ini ia sengaja membuka lapak jualan jagung, seperti banyak pedagang lainnya dan hal ini merupakan rejeki tersendiri.
Iwan yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh lepas itu tertarik menjual jagung-jagung manis ini karena hasilnya lumayan besar.
Menurut Iwan, jagung-jagung yang dijualnya bukan dari kebun sendiri, melainkan dibeli dari Kelompok petani jagung untuk dijual kembali.
“Seikat jagung terdiri dari 10 buah jagung ini dijual dengan harga bervariasi tergantung ukuran buah, berkisar antara Rp. 25.000 hingga Rp. 30.000,” ungkap Iwan, Selasa (31/12/2019).
Jagung-jagung ini dituturkan Iwan, ia peroleh dari para petani jagung yang berada di Kelurahan Kelampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya.
Inilah fenomena yang saat ini terjadi di Kota Palangka Raya, rejeki melimpah justeru terjadi di akhir tahun, khususnya bagi para petani omzet penjualan komoditas jagung justeru mengalami peningkatan, sehingga wajar saja Pemerintah Kota Palangka Raya semestinya melirik dan memperhatikan program pengembangan usaha masyarakat khusunya petani jagung agar terus meningkatkan produksi dan hal ini dapat dijadikan sumber pendapatan daerah dari sector pertanian dan perkebunan.(Me/Red)