Sampit, Betangtv News – Para pengguna transportasi darat baik roda dua maupun empat yang melintas melalui jalan trans Kalimantan baik keluar maupun masuk Kota Sampit, Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) nampaknya akan mengalami hambatan beberapa waktu yang akan datang.
Pasalnya, jembatan Bajarum yang menghubungkan Kota Sampit dan daerah lainnya di provinsi ini akan ditutup sementara selama dua hari.
Keputusan Pemkab Kotim menutup satu-satunya akses baik menuju maupun ke Kota Sampit ini dalam rangka evaluasi terhadap kondisi struktur eksisting jembatan.
Dilansir dari situs resmi milik Pemkab Kotim, Kepala Dinas Perhubungan, Fadliannor mengungkapkan bahwa rencananya jembatan yang merupakan penghubung jalan yang berada di Jalan Tjilik Riwut, Kecamatan Kota Besi itu akan ditutup sementara waktu.
“Surat pemberitahuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dirjen Bina Marga, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional wilayah XI, sudah kami teruskan kepada publik,” ucap Fadliannor, Kamis (6/2/2020).
Evaluasi kondisi struktur eksisting jembatan tersebut dilakukan guna mengantisipasi kerawanan kecelakaan lalu lintas terhadap pengendara kendaraan bermotor yang melintas di atas jembatan.
“Rencana penutupan jembatan itu akan dilaksanakan mulai dari tanggal 28 Februari hingga 1 Maret 2020,” ungkap Fadliannor.
Hal ini dilakukan, lanjut Fadliannor, sebagai langkah antisipasi kerawanan kecelakaan lalu lintas terhadap pengendara kendaraan bermotor yang melintas di atas jembatan. Kegiatan yang akan dilaksanakan yakni pengujian statistik.
Tujuannya, tambah Fadliannor, mengetahui kondisi struktur jembatan baik lendutan dan tegangan.
Pengujian dilakukan dengan cara memberi beban pada jembatan berupa truk bermuatan. Untuk itu, dibutuhkan penutupan sementara pada jembatan selama uji fisik berlangsung.
“Jembatan tersebut tidak ditutup sepenuhnya. Sebab, direncanakan akan menggunakan sistem buka tutup jalan. Dalam evaluasi tersebut juga akan dilakukan uji statistik guna mengetahui kondisi struktur jembatan, baik itu lendutan maupun tegangan,” demikian Fadliannor.(Ris/Red)