Pemko Palangka Raya OTT Serangga Pemangsa

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Palangka Raya, BetangTv News – Terkait laporan warga terkait serangan tawon vespa affinis atau dikenal masyarakat setempat dalam bahasa Dayak Ngaju yakni Lawang Gantung atau dalam bahasa Banjarnya Tabuan akhir-akhir ini menyebabkan sejumlah warga terluka akibat sengatannya.

Selain akibat disengat ada pula yang mengalami kecelakaan akibat panik dikejar tawon itu membuat Pemerintah Kota Palangka Raya gerah.

Kendati tidak ada korban jiwa, namun keberadaan tawon Vespa di beberapa tempat di Kota Palangka Raya cukup merisaukan warga.

“Keberadaan sarang tawon itu, membutuhkan penanganan yang tepat agar tidak menyebar,” tutur Sucipto, Koordinator Tim Operasi Tangkap Tawon Vespa (OTT), Sabtu (8/2/2020) malam.

Berdasarkan laporan warga, lanjut Sucipto, Tim evakuasi yang dipimpin Kepala Bidang Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Seltina itu melakukan Operasi Tangkap Tawon vespa yang bergantungan pada pepohonan di halaman rumah Mantan Gubernur Kalteng, Almarhum W.A. Gara, di Jalan Kapten Piere Tendean, tepat di bawah Jembatan Kahayan.

Mengenakan seragam khusus, tim serbu segera melakukan pembasmian dengan cara menyemprotkan cairan kimia ke sarang tawon mematikan ini.

Di tempat ini ditemukan 2 (dua) buah sarang tawon yang berukuran cukup besar yang berdiameter sekitar 25 hingga 35 sentimeter atau sebesar helm pengaman standar yang berisi puluhan hingga ratusan tawon dewasa dan anak tawon dalam sarangnya.

Setelah dilakukan penyemprotan zat kimia di sarang tawon vespa ini, barulah petugas memungut sarang serangga ganas ini guna dimusnahkan.

Tawon ini yang dikenal juga dengan sebutan tabuan, memiliki habitat di hutan dataran rendah. Namun kuat dugaan akibat hutan makin berkurang karena terbakar serta pembabatan kawasanhutan untuk perkebunan.

Akibatnya tawon Vespa membuat sarang di atap rumah-rumah dan hidup terlalu dekat dengan manusia. Risiko disengat pun menjadi meningkat. Karena, hewan sosial tawon Vespa ini juga bisa menyerang berkelompok.

“Sarangnya banyak di bangunan permukiman. Penyebabnya, habitat aslinya hutan dataran rendah terus berkurang karena pembangunan. Kemampuan bertahan dengan berbagai jenis makanan memungkinkan tawon Vespa bisa memiliki habitat baru membuat sarang di bangunan-bangunan,” tutup Sucipto.(Ma/Red)


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Wakil Ketua II DPRD Bartim Membuka Bintek Wirausaha Baru IKM

        Pengunjung : 367 Tamiang Layang, Betangtv – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Barito Timur, …