betangTV SALURAN HIBURAN | INFORMASI | DAN BERITA
Puruk Cahu, BetangTv News -Hingga kini belum ada kesapakatan mengenai relokasi Pasar Rakyat Dermaga Bahitom antara pedagang dan Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura).
Bahkan para pedagang bersikeras tetap membuka lapak dagangannya di Pasar Pelita Hilir yang sempit di bahu jalan Temunggung Tiong Kota Puruk Cahu.
Pemkab Mura melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM telah menyarankan agar pedagang pindah dari Pasar Pelita Hilir dan menggelar dagangannya di Pasar Rakyat dekat dengan Dermaga Bahitom.
“Yang terjadi sekarang justru penolakan dari pedagang, satu sisi pemerintah daerah meminta agar mereka pindah ke pasar rakyat di dermaga. Tentu, atas sikap dan alasan dari pedagang juga harus didengar pemerintah,” ungkap Ketua Komisi C DPRD Murung Raya, Ahmad Tafruji, baru-baru ini.
Ia mengatakan, alasan pedagang enggan pindah ke pasar rakyat dermaga bahitom lantaran mereka merasa akses ke pasar tersebut cukup jauh, selebihnya pedagang mengaku tidak memiliki moda transportasi kesana.
“Karena memang yang berjualan di pasar pelita hilir itu kebanyakan warga dari puruk cahu seberang dan juking pajang. Selebihnya juga lapak disana apakah memenuhi atau mengakomodir jumlah pedagang atau tidak,” imbuhnya.
Politisi PAN ini justru mendukung akan pemanfaatan lahan pasar pelita hulu sebagai relokasi pedagang dari pasar pelita hilir. Karena, selain jaraknya cukup dekat, pelita hulu juga sangat memungkinkan untuk ditata bagi sebagaian pedagang yang dapat berjualan di tempat itu.
“Tempat tersebut juga belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal lahan itu milik pemerintah. Mestinya ada upaya pemerintah mengembangkan lokasi tersebut, apabila di pasar pelita hilir tidak memungkinkan lagi,” bebernya.
Dirinya juga meminta agar Disperindagkop dan UMKM tidak terlalu memaksa pedagang harus pindah ke pasar rakyat dermaga bahitom. Alasan mereka juga karena masih sepi pengunjung dan tugas pemerintah untuk menjawab itu bagaimana caranya agar kawasan tersebut bisa ramai, buat daya tariknya.
“Jangan memaksa namun solusi yang diberikan tidak ada,” tegas Tafruji.(San/Red)
