Banyaknya makanan yang beredar di sekeliling kita, membuat kita tidak tau makanan mana yang baik dan sehat untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Kita tidak tahu bahan apa saja yang digunakan penjual dan bagaimana proses pembuatan bahan makanan tersebut. Terlebih lagi, jika makanan yang kita makan ternyata mengandung pewarna makanan dan pemanis buatan yang memiliki efek berbahaya bagi tubuh.
Berbeda dengan orang dewasa, anak kecil tidak bisa membedakan mana yang mengandung pewarna dan pemanis buatan dan yang mana yang tidak. Oleh sebab itu, sebagai orang tua harus lebih mengawasi anaknya dalam memilih makanan jajanan.
Bahaya apa saja yang terjadi akibat pewarna makanan dan pemanis buatan?
Berikut penjelasannya:
Pewarna makanan biasanya digunakan untuk memperindah penampakan makanan dan mengundang selera para pembeli untuk menikmati makanan tersebut, begitu juga dengan pemanis buatan yang digunakan sebagai penambah cita rasa dan kenikmatan dari makanan tersebut.
Memang tidak ada salahnya jika menggunakan pewarna makanan. Namun, gunakanlah pewarna makanan alami yang tidak memiliki efek berbahaya bagi tubuh, contohnya dari tomat, wortel, kunyit, daun pandan, daun katuk, dan sebagainya.
Tentu, bahan tersebut tidak berbahaya karena berasal dari tumbuhan. Namun jika pewarna makanan tersebut berasal dari zat adiktif yang berbahaya, maka saat dikonsumsi akan memiliki efek bagi tubuh, baik itu gangguan kesehatan ringan hingga gangguan kesehatan yang serius.
Seperti halnya zat pewarna sintesis, jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama, pewarna sintesis ini akan menumpuk dalam tubuh dan akan menganggu kesehatan, yakni merusak fungsi organ tubuh, terutama pada hati dan ginjal.
Hal tersebut membuat hati dan ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan zat berbahaya itu dalam tubuh, jika gagal dikeluarkan maka akan menyebabkan penyakit mulai dari kanker hingga penyakit berbahaya lainnya.
Berikut ciri-ciri makanan yang menggunakan bahan pewarna buatan.
– Berwarna mencolok dan cerah.
– Warna meninggalkan jejak di lidah saat dimakan.
– Dan warna mudah luntur saat terkena air.
Kemudian pemanis buatan, seperti namanya pemanis buatan adalah bahan penambah makanan yang digunakan untuk pengganti gula sebagai menambahkan rasa manis pada makanan.
Meski terdengar sepele dan biasa saja, ternyata pemanis buatan justru lebih berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus.
Berikut ciri-ciri makanan yang menggunakan pemanis buatan.
-Memiliki rasa manis yang pekat.
-Ada rasa pahit yang tertinggal di. dalam mulut.
-Membuat tenggorokan menjadi kering.
Seperti yang kita ketahui, makan makanan yang manis dapat menaikan berat badan secara cepat bukan? Jadi, pemanis buatan ini beresiko menjadi salah satu penyebab obesitas dan kenaikan berat badan secara drastis dalam jangka waktu yang panjang.
Selain itu, pemanis buatan juga dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, hingga Diabetes Melitus (DM) tipe 2. Sebagai informasi penyakit diabetes tipe 2 tidak bisa .
Namun jika kita bisa mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, maka itu dapat menjadi cara yang efektif untuk terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya tersebut di kemudian hari.
Penulis: Yula Paska Anjelin, Mahasiswi DIII Gizi Poltekkes Palangka Raya