Jakarta, BetangTv News – Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) mengadakan beberapa seri kuliah whatsapp (kulwap) mengenai COVID-19
Pada Kulwap kali ini mengangkat tajuk Siaga Menghadapi Pandemi Covid-19 yang dinakhodai oleh Wakil Ketua Tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center, dr Ahmad Muttaqin Alim Sp An EMDM.
Agenda tersebut digelar pada Rabu, 18 Maret 2020 besok, puku 15.30-17.30 WIB.
Informasi dihimpun media ini bahwa diikuti oleh peserta dari PPNA dan perwakilan PWNA tiga orang hingga lebih selama kuota masih ada.
Kulwap tersebut rencanannya membahas seputar pemahaman COVID-19 dan cara penularannya.
Perlindungan diri dan keluarga terhadap COVID-19, perlindungan komunitas terhadap COVID-19 dan aksi Muhammadiyah menghadapi pandemi COVID-19.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) Diyah Puspitarini menyikapi merebaknya virus Covid-19, dan menghimbau kepada seluruh anggota Nasyiatul Aisyiyah, untuk tidak panik namun tetap waspada terhadap virus covid-19, sehingga dapat melakukan upaya preventif baik untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
“Kami mengajak untuk senantiasa melakukan pembiasan hidup bersih dimanapun, rajin cuci tangan menggunakan sabun setelah beraktivitas di luar ato sebelum menyentuh makanan, istirahat yang cukup, dan selalu melakukan konsumsi gizi seimbang bagi diri, anak dan keluarga,” ajak Diyah.
Diyah juga mengimbau agar kader Nasyiatul Aisyiyah memperhatikan dan menerapkan cara-cara pencegahan virus Covid 19 sesuai anjuran otoritas kesehatan atau pemerintah. Termasuk apabila merasa deman, batuk, pilek tetap tinggal di rumah atau memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Dan juga untuk sementara waktu meminimalisir kegiatan yang bersifat massal sampai waktu yang belum ditentukan (memperhatikan kondisi persebaran virus).
“Syiar kegiatan Nasyiatul Aisyiyah tetap bisa dilakukan melalui pemanfaatan media sosial dengan sebaik-baiknya. Dan diharapkan untuk lebih berhati-hati saat men-share info yang belum jelas kebenarannya sehingga bisa memunculkan berita hoaks yang justru akan memperkeruh kehidupan bermasyarakat. Selalu budayakan literasi media yang baik dengan merujuk sumber-sumber yang valid dan otoritatif,” pesan Diyah.(Red)