Palangka Raya, BetangTv News – Tim Restorasi Gambut Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi Tim Restorasi Gambut Daerah (Rakor TRGD) yang digelar di Hotel Neo, Senin (27/10/2020).
Rakor itu dibuka oleh Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Nurul Edy mewakili Ketua TRGD Provinsi Kalteng yang sekaligus Sekda Kalteng Fahrizal Fitri dan diikuti oleh seluruh koordinator dan anggota TRGD Kalteng.
Badan Restorasi Gambut (BRG), merupakan badan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 yang memiliki tugas untuk mengkooridinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut yang dilaksanakan di 7 provinsi meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
Target restorasi seluas 2 juta hektar merupakan lahan gambut yang rawan terjadinya kerusakan kerusakan dan kebakaran lahan.
Untuk itu pelaksanaan kegiatan Restorasi Gambut terdiri dari 3R yaitu, Rewetting/pembasahan guna menghindari kebakaran lahan gambut dengan jenis kegiatan pembuatan sekat kanal atau penutupan kanal dan pembuatan sumur bor.
Revegetasi/penanaman sehingga dalam jangka panjang lahan gambut akan kembali tertutup dengan vegetasi yang dapat mengembalikan fungsinya.
Revitalisasi ekonomi produktif, kegiatan berupa bantuan bagi masyarakat yang peduli keberadaan lahan gambut guna memperkuat ekonomi dan meningkatkan peran serta dalam menjaga kelestarian gambut.
Nurul Edy dalam sambutan Ketua TGRD yang dibacakannya mengatakan bahwa tahun 2020 merupakan tahun kelima pelaksanaan restorasi gambut.
Pengalaman sebelumnya kegiatan restorasi gambut di Kalteng menjadi pembelajaran dan pemacu menjadi lebih baik khususnya oleh pelaksana tugas pembantuan.
“Untuk kegiatan rewetting/pembasahan, mulai dari pemilihan lokasi, bentuk sekat kanal atau sumur bor harus menjadi perhatian, rencanakan dengan baik, sosialisasikan ke masyarakat dan kontruksi yang dibangun benar-benar bisa memberi manfaat di masa mendatang,” ujarnya.
Kemudian untuk kegiatan revegetasi, mengenai anggaran dan spesifikasi jenis tanaman, jumlah dan luas menyesuaikan dengan Rancangan Teknis Kegiatan yang disusun tahun sebelumnya menjadi pedoman.
Sementara itu, untuk kegiatan revitalisasi, Ketua TGRD berpesan agar kegiatan ini tepat sasaran dan memberi dampak secara ekonomi pada masyarakat khususnya lokus kegiatan, perlu didahului studi kelayakan, bentuk bantuan yang diinginkan masyarakat, kemampuan penerima bantuan untuk mengelola sehingga bantuan mendukung ekonominya.
Bagi seluruh anggota TGRD Provinsi Kalteng, Ketua TRGD juga berpesan agar memberikan masukan yang positif.
“Kepada semua PPK Tugas pembantuan, tugas ini adalah amanah, jalankan dengan baik sesuai ketentuan dan ikhlas sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan tidak timbul masalah di kemudian hari,” pungkasnya.(Drt/Red)