Palangka Raya, BetangTv News – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dalam mengelola dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik untuk nasional sampai ke daerah Kalteng itu sendiri terus mengalami peningkatan.
Meskipun ditengah situasi Covid-19 sepanjang tahun 2020, Pemprov Kalteng dapat mengelola dalam pengawasan sektor tambang terlihat baik.
Seperti mengenai royalti pertambangan, dimana sampai bulan November 2020, royalti yang masuk sebanyak 148 persen, dimana dari target nasional Rp976 Miliar, kini sudah mencapai Rp1,5 Triliun.
Selain kendala air dan juga harga, pengaruh Covid-19 juga berdampak. Meski demikian, upaya secara bertahap dalam pengawasan membuat royalti dapat merangkak baik.
“Alhandulillah, total pendapatan untuk PAD Kalteng dan nasional mencapai Rp8,2 triliun. Capaian selama empat tahun terakhir yang luar biasa, dimana Dinas ESDM Provinsi menyumbangkan untuk PAD salah satu yang terbanyak. Sementara untuk tahun 2020 ini saja sampai bulan November royalti mencapai Rp1,5 triliun dari target nasional Rp976 miliar,” kata Ermal Subhan, Kadis ESDM Provinsi Kalteng, Selasa (24/11/2020).
Perbandingan PAD sejak tahun 2015 yang hanya mendapatkan Rp 135 juta, dan terus dilakukan pengawasan ketat serta aturan yang baik, sehingga bertambah naik, dimana diperkirakan sampai tahun 2020 mencapai Rp1,6 miliar lebih.
Pemprov Kalteng juga dianggap patuh dalam mengelola PNBP mineral dan batubara oleh pemerintah pusat yang mendapatkan penghargaan pertama kali dalam upaya peningkatan PAD.
“Kami terus berupaya melakukan peningkatan pemasukan untuk PAD dan merapihkan perizinan serta menyampaikan kepada pengusaha untuk taat aturan dan kewajiban. Secara bertahap kami atur dalam pengawasan dan pengelolaan sehingga dapat meningkat baik dan PAD naik signifikan,” tutup Ermal.(Red)