Pemprov Kalteng Ajak Petani Milenial Kembangkan Jenis Tanaman Hortikultura

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Betangtv Tamiang Layang, – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Ir. Riza Rahmadi, MM bersama Duta Petani Milenial Kabupaten Barito Timur Eben Heizer Tefbana, Koordinator BPP Paju Epat, Ketua Kontak Tani (KTNA) Paju Epat serta Kelompok Tani Anugerah Alam Lagai melakukan penanaman cabai di Dusun Hepung Wewai Desa Balawa, Sabtu, (17/12/2022).

Pada penanaman yang dilakukan Riza, hal tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat membantu menekan laju inflasi dengan cara memanfaatkan lahan untuk pengembangan komoditas hortikultura penyumbang inflasi seperti cabai.

“Tanaman hortikultura yang menyumbang inflasi selama ini justru sebenarnya dapat kita budidayakan sendiri di pekarangan sehingga tidak perlu membeli,” jelasnya kepada awak media saat diwawancarai.

Adapun komoditas hortikultura selain cabai yang dapat dikembangkan di lahan pekarangan, yaitu sayur-sayuran, tomat dan bawang, lanjut Riza menerangkan.

“Tanah kita kan subur dan cocok ditanami komoditas hortikultura, kalau setiap keluarga bisa memanfaatkan pekarangannya untuk menanam kebutuhan itu jadi bisa menghemat dan otomatis harga di pasaran juga ikut turun,” jelasnya.

Riza juga menjelaskan bahwa kebutuhan daging dan telur dalam keluarga juga dapat dipenuhi jika masyarakat mau memanfaatkan lahan pekarangan dengan maksimal untuk bertani dan beternak sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari tanpa harus membeli.

“Kita perlu mewaspadai isu krisis pangan yang mungkin akan terjadi tahun 2023 dengan mempersiapkan ketahanan pangan dalam keluarga dan membantu pemerintah menekan inflasi,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator BPP Paju Epat Lukmanul Chakim mengatakan pengembangan cabai pada Kelompok Tani Anugerah Alam Lagai dilakukan dengan pola tanam tumpangsari dengan jagung manis.

Menurutnya, dengan pola tumpangsari pendapatan petani semakin meningkat. Pasalnya dalam setiap bedeng ditanam dengan tanaman polikultur sehingga dalam satu hamparan lahan petani bisa panen beberapa komoditas.

“Keuntungan lain budidaya dengan cara tumpangsari yakni pada momentum natal dan tahun baru ini rata-rata harga komoditas hortikultura dan tanaman pangan meningkat sehingga pendapatan petani juga ikut meningkat. Budidaya dengan pola tanam tumpangsari juga membuat pengendalian hama tanaman cabe lebih efektif, karena bunga jagung akan mengalihkan perhatian hama cabai,” lanjutnya.

Lukman mengungkapkan, pengembangan komoditas cabai di Kecamatan Paju Epat mencapai 5 hektare yang tersebar pada beberapa titik di kabupaten Barito Timur. (Jetry)


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Kampanye Dialogis, Paslon ARAH Sampaikan Visi Misi di 3 Desa

        Pengunjung : 387 Tamiang Layang, Betangtv – Memasuki hari ketiga, Pasangan calon (Paslon) Nomor …