Palangka Raya, BetangTv News –
Pemerintah Kota (Pemko) saat ini tengah mengkaji langkah apa yang harus dilakukan untuk memindahkan (relokasi) warga yang bermukim di daerah rawan bencana longsor akibat ablasi di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan, Kota Palangka Raya.
Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin mengaku saat ini pihaknya sudah melaksanakan koordinasi bersama pihak terkait untuk menangani permasalah tanah longsor yang terjadi akibat ablasi DAS Kahayan yang terjadi belum lama ini.
Menurut Fairid, longsor yang menimpa sejumlah warga yang bermukim di DAS Kahayan beberapa waktu lalu, menjadi langkah untuk merelokasi penduduk. Saat ini Pemerintah Kota Palangka Raya bersama dinas terkait tengah menyiapkan skema relokasi itu.
“Saya pikir dengan adanya kasus ini juga menjadi langkah untuk bisa merelokasikan warga ke tempat yang lebih aman dan layak. Dulu ada warga yang tak mau pindah, namun setelah melihat langsung yang kena longsor jadi mau untuk direlokasi,” ungkap Fairid, Selasa (24/1/2023).
Tak bisa dipungkiri, kata Fairid, saat ini masih ada warga yang belum mau untuk direlokasi. Namun wali kota tetap mengingatkan kebijakan relokasi warga diambil dengan pertimbangan yang matang dan tetap mengedepankan keselamatan masyarakat.
“Kalau dari pembicaraan dengan warga kemarin, memang masih ada yang keberatan dan tidak ingin pindah. Namun sekali lagi ini demi mereka juga, demi keselamatan mereka,” Fairid mengimbuhkan.
Hingga kini, Fairid membeberkan, Pemko Palangka Raya terus bergerak untuk melakukan pendataan dan administrasi warga yang bermukim di kawasan rawan longsor.
Pun demikian dengan tempat yang menjadi lokasi pemindahan warga juga masih dalam tahap pengkajian.
“Intinya bagaimana untuk mencarikan solusi agar relokasi warga dapat berjalan dengan baik sesuai dengan aturan atau regulasi,” tutup Fairid.(Red)