Palangka Raya, BetangTV News,- Masyarakat yang bermukim di bagian Hulu Sungai Seruyan, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, hingga saat ini masih mengandalkan sarana transportasi penyeberangan tradisional, yakni ferry penyeberangan bermotor dengan konstruksi kayu, yang sehari-hari digunakan untuk menyeberangkan kendaraan roda dua dan empat.
Sarana penyeberangan tradisional yang beroperasi di bantaran Sungai Seruyan tepatnya di wilayah Desa Suka Mandang, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan ini, sangat dibutuhkan warga.
Tak hanya warga Desa setempat, ferry penyeberangan ini pun dimanfaatkan warga Desa dan Kecamatan lainnya yang terletak di bagian Hulu Sungai Seruyan.
Desa Suka Mandang adalah salah satu desa atau kelurahan di wilayah Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, provinsi Kalimantan Tengah.
Setiap hari, puluhan kendaraan roda empat baik milik warga, para pedagang maupun kendaraan operasional perusahaan perkebunan kelapa sawit yang banyak beroperasi di daerah ini, memilih menyeberang melalui kapal ferry tradisional ini.
Meski ada jalur jalan darat lainnya, yang menghubungkan sejumlah desa dan kecamatan, bahkan hingga Kecamatan Rantau Pulut, namun warga lebih senang memilih melalu penyeberangan ini, mengingat rute yang dialui dianggap cukup dekat jika ingin bepergian ke Kota Sampit, atau Kota Kuala Pembuang, Ibukota Kabupaten Seruyan.
Pantauan media ini di lokasi penyeberangan, jika ingin menyeberang dengan kapal ferry ini, para pengemudi kendaraan roda empat, harus merogoh kocek sebesar Rp. 50.000, per unit. Tarif ini berlaku siang hari, dan jika menyeberang di malam hari, tarif yang diberlakukan mencapai Rp. 100.000 per unit kendaraan roda empat. Sementara tarif sekali menyeberang untukkendaraan roda dua sebesar Rp. 15. 000 per unit. (RED)