Barito Selatan, BetangTV News, – Durian adalah buah musiman yang dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan hingga dua kali setahun. Durian biasanya mengalami musim berbuah pada bulan.
Biasanya antar bulan Januari-Februari setiap tahunnya. Pada bulan-bulan itu, hampir di semua tempat yang memiliki kebun durian dipastikan akan sangat banyak durian dijual oleh petani langsung di pinggir jalan. Seperti karakter produk-produk pertanian pada umumnya, ketika musimnya tiba maka harga akan sangat murah dibanding ketika tidak musim.
Beberapa Kepala Keluarga warga Desa Baruang, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, sejak seminggu terakhir terlihat banyak beraktifitas di ladang, tentunya yang memiliki banyak batang pohon durian.
Dampak durian runtuh di desa tersebut, cukup lumayan untuk menambah penghasilan warga khususnya pemilik pohon durian di tengah murahnya harga komoditas utama setempat berupa karet.
Kepada media ini, Senin (23/1) salah satu warga Desa Baruang, bernama Tember (63) lebih dari 100 biji ia kumpulkan selama satu malam menunggu durian jatuh. ,Siang malam dia mengaku harus berada dipondok menanti durian, dan mampu mengumpulkan lebih dari 100 biji durian besar dan kecil.
Sedangkan nilai jual rata-rata Rp 15.000 per biji besar kecil diambil sendiri dari rumahnya, oleh pengepul.
Untuk mengangkut durian sendiri dibantu anaknya menggunakan sepeda motor, yang jaraknya tak lebih dari 1,5 km.
Ditanya berapa pohon durian yang mereka kelola, diakui ada belasan pohon. Namun yang berbuah hanya lima pohon, dan itu pun tak banyak buahnya. Meski demikian cukup membantu terangnya.
Terkait pembeli pengepul, dijelaskan datang sendiri sampai dirumahnya.bahkan ke pohonnya di desa Baruang. Pengepul dari Buntok dan Ampah / Patai. Sehingga berapapun buah jatuh (masak dipohon) habis diborong, sehingga penjualan tak masalah bagi pihaknya.
Tengkulak diakuinya juga membeli buah yang masih dipohon, alias buahnya langsung dirontokkan dengan cara dipanjat. Harga satu pohon ia jual Rp 2 jutaan,dengan perkiraan jumlah buahnya tak kurang dari 400 biji
Penunggu buah durian runtuh juga dilakoni Pa’ Riky (52). Iamampu mengumpulkan 70-90 buah permalam. Ada juga bernama Misnun (77) sering dipanggil Ineh Darit, bersama sejumlah anak dan cucunya.
Disebutkan kebun durian dekat dari kampung hanya meberang jembatan. “Kebetulan pohon duriannya persis diujung jembatan gantung seberang Desa Baruang”, ujarnya
Disebutkan tiap malam bersama anak cucu, maupun keluarga dekat di desa setempat bermalam dipondok sederhana tanpa dinding, dan hanya berlantai tanah. Bila tidak dijaga, durian habis dipanen warga, keluhnya. Sehari semalam durian yang berhasil.dikumpulkan mencapai 20 biji per malam.(Dar).