Palangka Raya, BetangTV News, -Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dengan buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri, berukuran cukup besar, bahkan seukuran bola. Sebutan populernya adalah “raja dari segala buah” (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, tetapi ada juga yang kurang menyukai dengan aromanya.
Musim durian seakan tak pernah surut selama masih banyak pohonnya tumbuh subur di hutan dan lahan budidaya warga. Jika pada masa lalu, musim buah durian terjadi pada akhir tahun, saat ini musim buah yang dikenal memiliki kontur kulit berduri cukup tajam ini sedang marak di sejumlah daerah termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah.
Di sejumlah ruas jalan di Kota Palangka Raya. Ribuan buah yang disebut dengan bahasa ilmiahnya “genus durio”, tampak terpajang rapi dengan ukuran bervariasi di lapak-lapak dagangan warga yang mulai bermunculan.
Sebagian besar, pedagang dadakan ini membuka lapak darurat di trotoar jalan raya yang strategis dan adapula pedagang buah dadakan yang membuka lapak seadanya di dalam kabin mobil baik minibus maupun jenis pick up, di tepi jalan.
Iwan, warga Kota Palangka Raya ini, tergiur meraup rejeki dadakan dengan menjual buah durian, dan memilih mangkal di Jalan G. Obos dan sekitarnya. Dia mengaku, dalam sehari bisa menjual 50 – 100 butir buah durian segar”.
“Saya selaku pengepul, memperoleh buah durian ini dari sejumlah kolega yang berasal dari Purukcahu, Kabupaten Murung Raya. Mengingat saat ini di Kabupaten di bagian Hulu Sungai Barito sedang banjir buah durian.
Buah durian dari wilayah Kabupaten Murung Raya sejak lama dikenal sangat enak dengan tekstur daging buah cukup tebal, bahkan kualitas daging buahnya tak kalah dengan buah durian Kasongan, Kabupaten Katingan yang sudah lama terkenal sebagai senttra bush durian di Provinsi ini dan sudah cukup dikenal hingga daerah lain di tanah air”, tukas Iwan.
Kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya oleh Iwan dan kawan-kawan untuk meraup keuntungan. Meski harus rela berjualan di bawah panasnya terik matahari, namun Iwan optimis omzet yang diperoleh cukup menggiurkan. Menurut Iwan, dengan modal sekitar 2 juta rupiah keuntungan yang diperoleh selama dua hari berkisar antara 4 sampai 5 juta rupiah.
Iwan tidak khawatir jika dagangannya tak begitu laku dijual di lapak dadakan ini. Dirinya menuturkan melalui jejaring sosial, mudah melakukan promosi. Selain itu, Dia sudah punya pelanggan tetap yang dapat dihubungi langsung. Apalagi saya melakukan layanan mengantar pesanan buah langsung ke rumah pelanggan.
Harga buah durian yang dijual bervariasi, mulai dari Rp. 20.000 hingga Rp. 50.000, sesuai ukuran dan jenis buahnya”, tutup Iwan dengan sumringah. (RED)