Palangka Raya, Betang.Tv ,- Upaya mitigasi cuaca, dengan melakukan TMC (Tehnologi Modifikasi Cuaca), rencananya akan dilaksanakan sebanyak 12 kali sorty, ke beberapa daerah, di Provinsi Kalimantan Tengah, sesuai potensi awan comulus atau potensi hujan.
TMC menggunakan 1 unit pesawat jenis Cassa 212, milik TNI AU, dari skuadron 4 Abdur Rahman Saleh Malang, Jawa Timur, dengan Posko di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya.
Pesawat Casa 212 yang dikemudikan pilot TNI AU akan melakukan 12 kali misi penerbangan, dengan menghadang awan potensi hujan yang lebih banyak mengarah ke wilayah Selatan Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepada media ini, Rabu (8/8) Kepala Sub Pokja, BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Kalimantan Tengah, Davit Purwodesrantau, S.HUT, di Palangka Raya, mengatakan, “proses penaburan bahan semai berupa garam itu merupakan bagian dari upaya Teknologi Modifikasi Cuaca”.
TMC ini dilakukan guna menekan potensi bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Aktivitas TMC yang diinisiasi BRGM ini bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyemai awan yang berpotensi hujan, sehingga jika turun hujan maka akan terjadi upaya pembasahan lahan gambut yang mendominasi Provinsi ini, dan juga terhindar dari kebakaran hutan dan lahan, yang sedang mengancam wilayah Kalteng.
Lebih lanjut, ungkap Davit, kegiatan dimulai sejak Selasa kemarin (7/8), hingga dua belas hari ke depan. Setelah itu, modifikasi cuaca dengan tim yang sama akan dilanjutkan oleh pihak swasta yakni pengusaha sektor perkebunan kelapa sawit dan pengusaha pertambangan,
Sumber anggaran dari kegiatan modifikasi cuaca ini berasal dari APBN tahun anggaran 2023. Aplikasi TMC menabur garam (NaCL) puluhan ton. (Dar_RED)