Sampit, Betang.Tv – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) tahun 2023 ini membantu memperbaiki 30 rumah milik warga di Sampit, sehingga rumah tersebut kembali layak untuk ditempati.
“Bantuan ini istilahnya aladin yaitu atap, lantai dan dinding. Artinya minimal jangan sampai ketika hujan, warga kita kehujanan, makanya diupayakan semaksimal mungkin. Alhamdulillah masyarakat menerima dengan antusias dan program ini akan kita lanjutkan ke depan,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Jumat (15/9/2023).
Hal itu disampaikannya saat bersilaturahim dengan penerima bantuan di Jalan Sarigading Darat Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang. Halikinnor berbincang dengan warga penerima bantuan, sekaligus melihat hasil satu rumah yang telah diperbaiki.
“Ternyata bagus juga. Saya senang penerimanya juga menatanya dengan bagus sehingga rumah ini terasa asri dan nyaman,” ungkapnya.
Tahun 2023 ini program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini diberikan kepada 30 penerima. Mereka terbagi 15 penerima di Kecamatan Baamang dan 15 penerima di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Bantuan yang diberikan berupa material bangunan senilai Rp17,5 juta dan upah tukang Rp2,5 juta sehingga total Rp20 juta. Bantuan diserahkan langsung kepada penyedia material dan tukang sehingga warga menerima manfaat berupa hasil rumah yang sudah diperbaiki.
Halikinnor mengakui bantuan ini belum seberapa, namun dia berharap setidaknya ini menunjukkan keseriusan Pemkab Kotim dalam membantu masyarakatnya. Bantuan ini juga sebagai stimulan untuk memotivasi masyarakat yang ingin memperbaiki rumahnya.
“Tadi kita mendengar sendiri bahwa dengan adanya bantuan ini, warga juga termotivasi untuk memperbaiki rumah mereka. Artinya, alhamdulillah ini membawa manfaat besar bagi masyarakat kita. Mudah-mudahan program ini bisa kita tingkatkan,” harapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kotim Kaspulzen Heriyanto mengatakan, program bantuan RTLH ini didanai menggunakan anggaran Pemkab Kotim.
Program ini sudah berjalan beberapa tahun dan diupayakan terus ditingkatkan jumlahnya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
“Masih banyak warga kita yang membutuhkan bantuan ini, tapi program ini kita jalankan menyesuaikan kondisi keuangan daerah kita juga. Kalau kondisi keuangan daerah memungkinkan maka akan kita tambah lagi jumlah penerima setiap tahunnya,” ujarnya.
Kaspulzen menambahkan, bantuan RTLH ditujukan kepada masyarakat yang tidak mampu atau berpenghasilan rendah. Ini melalui survei karena pihaknya tidak sembarangan dalam memasukkan penerima bantuan dalam program ini.
“Kami bekerja sama dengan kecamatan dan kelurahan dengan melakukan survei, baru ditentukan siapa yang berhak menerima,” tukasnya.
Johan, salah seorang penerima bantuan mengaku bersyukur dan sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah atas kepedulian melalui bantuan tersebut. Dia bahkan sangat senang karena dikunjungi langsung oleh Bupati Halikinnor.
“Bantuan itu besar artinya bagi kami. Di sisi lain, keluarga kami juga menjadi termotivasi untuk memperbaiki. Alhamdulillah hasilnya bagus dan kami sangat terbantu. Terima kasih Pak Bupati,” tutup Johan.(Red)