Kelompok Wanita Tani Demontrasikan Bahan Baku Non Beras yang Didampingi BPP Paju Epat

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Tamiang Layang, Betangtv -Ini cara Kelompok Tani Wanita(KWT)yang mengelola hasil pertanian dari bahan baku non beras yang dikembangkan menjadi salah satu makanan berbahan baku jenis tanaman singkong menjadi keripik Cassava.

Budidaya yang turut peran serta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
kecamatan Paju epat kabupaten Barito Timur (Bartim)Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan pendampingan dalam kegiatan pengolahan hasil
pertanian berbasis bahan baku lokal non beras
(Cassava)serta bentuk penganekaragaman
konsumsi pangan nabati berbahan baku non beras
bersama KWT Sri Rezeki.

Kepada awak media, ketua BPP Paju Epat, Lukmanul Chakim menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya
untuk mendukung ketahanan pangan desa Siong dan desa lainnya yang masuk dalam wilayah pendampingan BPP Paju Epat secara khusus dan petani Bartim secara umum.

“Singkong yang di olah merupakan hasil budidaya KWT Sri Rezeki desa Siong kecamatan Paju epat dengan jumlah anggota sebanyak 25 orang yakni,ketua Sukesi, sekertaris Sutrimawati, bendahara Rofiq dan anggota lainnya,”ucap Lukman,Minggu 17-03-2024.

Lukman juga mengungkapkan bahwa para petani memproduksi keripik Cassava sudah satu tahun,mulai 2023 bulan Februari yang lalu dan untuk pemasaran masih seputar Kecamatan Paju Epat.

“Pengemasan produk berupa Sealer listrik, dari swadaya kelompok wanita tani,pemasaran di seputaran area desa siong Kecamatan Paju Epat dengan harga keripik di jual per kg 40.000-50.000 tergantung varian rasa,” ungkapnya”.

Menurut Lukman,mesin pengolahan hasil pertanian dari swadaya anggota kelompok tani, serta dari hasil penjualan sayur kebun kelompok wanita tani berupa,sayur kacang panjang,terong,tomat, cabe,bayam dan lainnya.

“Tantangan dalam kegiatan pengolahan hasil pertanian yaitu ketersediaan dan distribusi bahan baku yang terbatas,tidak bisa sepanjang musim ada, dan Suplai chain(rantai pasok distribusi)yang masih terbatas di seputaran kecamatan Paju Epat,”jelasnya”.

Lukman juga menyebutkan bahwa alasan pengolahan bahan baku non beras dari hasil pertanian yaitu meningkatkan nilai tambah Cassava (singkong)serta memiliki ketahanan waktu yaitu cukup lama simpan(daya simpan).

“Untuk saat ini belum ada di bukukan,dan hal ini menjadi PR untuk balai penyuluhan pertanian kecamatan Paju Epat serta kelompok wanita tani,” pungkasnya(Jetry).


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Grand Final Pemilihan Duta Wisata Raden Ninu dan Putri Bunsu Barito Timur 2024

        Pengunjung : 473 Betangtv, Tamiang Layang, – Setelah Melalui proses yang cukup panjang dan …