Palangka Raya, Betang.Tv –
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masuk pada tiga Provinsi teratas dalam kasus penyelewangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Informasi tersebut berdasarkan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) pendidikan, terkait potensi korupsi anggaran di sekolah yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI melalui akun Instagram resmi KPK RI.
Menyoroti hal terkait Pendidikan di Bumi Tambun Bungai, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Palangka Raya, Bagues Yustonie sangat menyayangkan kasus tersebut bisa terjadi.
Tingginya persentase temuan penyelewengan dalam kategori pemerasan, potongan, pungutan dan nepotisme dalam pengadaan barang dan jasa serta lainnya.
IMM Palangka Raya pun mendorong KPK RI dan Inspektorat Kalteng untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku dari instansi pendidikan terkait temuan penyelewengan dana BOS.
“Atas dasar temuan tersebut siapapun yang terlibat dan terbukti bersalah secara hukum kami mendesak untuk dipecat secara tidak hormat dan diproses secara hukum yang setegak-tegaknya,” ujar Bagues, Senin (10/6/2024).
“Kami juga meminta Gubernur Kalimantan Tengah untuk mengevaluasi terkait kinerja Dinas Pendidikan, karena lemahnya pengawasan sehingga mencoreng nama baik Bumi Tambun Bungai,” tegasnya.
Harusnya, beber Bagues, dana BOS diperuntukan untuk hal hal yang bisa mengembangkan minat bakat siswa, pemeliharaan sarana dan prasarana, digitalisasi dan berbagai komponen sesui regulasi yang ditetapkan, bukan malah menjadi ajang bancaan pelaku yang korup terhadap pendidikan.
“Jika kita masuk dalam pelosok pelosok desa masih banyak berbagai hal yang tertinggal jauh dari perkembangan Pendidikan yang ada di tengah kota, bahkan kategori tersebut bisa dikatakan kurang memadai dan tidak layak terkait sarana dan prasarana pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah,” tandasnya.(Red)