Sampit, Betang.Tv – Pada Rapat Rancangan Akhir Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Tahun 2025 dan Indikator RPJPD Tahun 2025-2045, Kamis (27/6/2024).
Bupati Kotim, Halikinnor menemukan fakta bahwa angka persentase bayi yang ditimbang di layanan kesehatan di Kotim menyentuh angka terendah se Kalimantan Tengah (Kalteng), dan berdampak pada angka stunting.
Untuk itu, Bupati mengatakan perlu dilakukan pengawasan, jika tidak melakukan pengecekkan pengukuran pada balita, maka stunting di Kotim bisa ditangani lebih baik. Hal ini bisa mempengaruhi angka stunting di Kotim.
Ia juga mengatakan beberapa waktu lalu, Pemkab Kotim telah meluncurkan program grebek stunting demi menekan kasus penyakit gagal tumbuh kembang pada anak. Ia bahkan turun langsung untuk memberikan susu, telur kerumah warga.
“Kita sudah meinovasikan grebek stunting, saya turun langsung mengantarkan susu, telur ke rumah penderita stunting, serta kita jelaskan mkanan itu di makan oleh anaknya,” ujarnya.
Ia mengintruksikan kepada Wakil Bupati Kotim, Irawati agar membentuk tim khusus di setiap wilayah agar menangani hal tersebut.
“Saya minta untuk bisa bergerak semaksimal mungki sehingga angka stunting bisa terlihat pergerakannya, tim ini nanti harus bekerja semaksimal mungkin. Kita akan libatkan juga TP-PKK sehingga terlihat pergerakkan stunting itu turun atau tidak,” tukasnya.(Red)