Pemkab Kotim Gelar Festival Bubur Asyura

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Sampit, Betang.Tv – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab
Kotim) menggelar Festival Bubur Asyura, Minggu (21/7/2024).

Kegiatan yang berlangsung di Taman Kota Sampit itu dihadiri Wakil Bupati Kotim Irawati, Ketua PKK Kotim Khairiyah Halikinnor, dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim Bima Ekawardhana.

Irawati mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap 10 Muharram atau Hari Asyura, beberapa tahun lalu kegiatan hanya digelar di masing-masing Kecamatan, namun sudah 2 tahun terakhir ini kegiatan sudah dikemas menjadi satu dan digelar di satu tempat.

“Saat ini ada sekitar 10 ribu cup bubur Asyura yang dibagikan, semoga ini bermanfaat dan menjadi berkah bagi kita semua,” ucapnya.

Irawati menguraikan, bubur Asyura sendiri berbahan dasar nasi yang dibuat menjadi bubur, namun yang berbeda dari bubur ayam biasa bubur ini menggunakan bumbu dan bahan sayuran yang terdiri dari 41 macam, kekayaan rempah yang disematkan pada bubur inilah yang menuaikan cita rasa khusus pada bubur Asyura.

Selain itu, lanjutnya, tambahan pelengkap seperti bawang goreng, abon, kerupuk ikan serta telur asin menambah kelezatan bubur Asyura yang hanya bisa dinikmati setahun sekali itu.

Bahkan, menurutnya, untuk pembuatan kali ini warga juga mencampur beberapa sayuran lokal seperti pucuk daun kelakai dan daun kremot.

Lebih lanjut diuraikan bahwa bubur Asyura yang dihidangkan dan menjadi makanan khas di hari ke-10 bulan Muharram ini memiliki makna mendalam dan merupakan bentuk pengungkapan rasa syukur manusia atas keselamatan yang diberikan Allah SWT.

Dijelaskannya, bubur Asyura memiliki makna terkait nilai sosial, sebab pembuatan bubur Asyura melibatkan banyak orang. Disamping itu juga mengandung nilai budaya, karena makanan tradisional bubur Asyura ini menjadi salah satu sarana upacara keagamaan yang telah dilakukan secara turun temurun.

Tradisi memasak bubur Asyura, ungkapnya, dilakukan umat Muslim di berbagai wilayah Indonesia, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Kotim, sehingga membudaya dan menjadi simbol kebersamaan, kegotongroyongan, dan solidaritas.

“Upaya yang dilakukan ini hendaknya tidak berhenti sampai di sini. Sehingga dapat memberikan dampak bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Kotim. Karena di samping resep dan bahan yang mungkin berbeda di setiap daerah, proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang, laki-laki dan perempuan, tua dan muda, dengan cara memasak yang unik, menjadi daya tarik tersendiri,” pungkasnya.

Diinformasikan, kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama dari tiga Kecamatan yang biasa menggelar kegiatan bubur Asyura, yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kecamatan Baamang dan Kecamatan Seranau.

Warga yang berasal dari majelis taklim, organisasi wanita, perwakilan masjid dan musala secara bersama-sama membuat dan mengaduk bubur Asyura dan langsung membagikannya kepada warga yang hadir di lokasi tersebut.(Red)


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Sharing dan Motivasi PKKMB STIH Habaring Hurung, Wabup Kotim Sampaikan Ini

        Pengunjung : 424 Sampit, Betang.Tv – Memperkenalkan mahasiswa baru pada lingkungan akademik dan memberikan …