Sungai di Kecamatan Parenggean Dipastikan Tidak Ada Pencemaran Zat Dari Perusahaan

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Sampit, Betang.Tv – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan bahwa tidak ditemukan zat-zat yang berasal dari perusahaan, khususnya PT Indonesia Batubauksit Bajarau (IBB), dalam pencemaran yang terjadi di Sungai Kalibambang, Kecamatan Parenggean.

Hal ini setelah dilakukan serangkaian uji sampel air oleh pihak DLH beberapa waktu lalu.

Plt Kepala DLH Kotim, Marjuki mengungkapkan bahwa hasil uji menunjukkan tidak ada kandungan berbahaya seperti merkuri yang berasal dari PT IBB.

“Memang secara kimia dari semua sampel yang diambil, tidak ada yang berasal dari perusahaan seperti merkuri dan lain-lain,” kata Marjuki, Senin (3/2/2025).

Sungai Kalibambang sempat diduga tercemar setelah dilaporkan adanya pengerukan untuk proyek normalisasi sungai yang dilakukan oleh PT IBB.

Marjuki menjelaskan bahwa pengerukan tersebut dilakukan atas permintaan masyarakat setempat tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan yang mungkin timbul.

“Sekitar 650 meter mereka sudah melakukan pengerukkan. Namanya sungai dikeruk, jadi keruhlah,” tambahnya.

Marjuki juga menegaskan bahwa Sungai Kalibambang terletak di luar area operasional PT IBB dan merupakan sungai umum yang kerap dilalui oleh beberapa perusahaan lainnya.

Ia berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut lebih berhati-hati dan berkoordinasi dengan DLH.

“Harusnya perusahaan bisa berkoordinasi dengan DLH, apalagi itu di luar area mereka,” jelasnya.

Terkait dengan limbah yang dihasilkan oleh PT IBB, Marjuki menyatakan bahwa limbah bauksit perusahaan hanya dicuci menggunakan air murni tanpa pengolahan lebih lanjut.

“Limbah bauksit yang diproduksi PT IBB hanya dicuci menggunakan air murni. Itu karena di perusahaan tersebut hanya melakukan pencucian bersih dan tidak sampai ke tahap pengolahan limbah,” jelasnya.

Meski demikian, Marjuki menyampaikan bahwa kondisi Sungai Kalibambang kini telah kembali normal. Meskipun demikian, DLH Kotim akan kembali memantau keadaan sungai dengan pengambilan sampel lebih lanjut untuk memastikan bahwa tidak ada zat berbahaya yang masih terkandung di dalamnya.

“Kemarin saat sampel pertama memang masih keruh dan ditemukan zat besi, dan lain-lain dalam jumlah ringan. Saat ini sungai sudah murni dan kita memastikan apakah zatnya masih ada,” tutupnya.(Red)


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Bertujuan Ini, Aparatur Pengelola Barang/Jasa Desa se-Kotim Ikuti Bimtek

        Pengunjung : 435   Sampit, Betang.Tv – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Bimbingan …