Tamiang Layang, Betang.tv– Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Paju Epat beri Pendampingan terkait Program ketahanan pangan Polres Barito Timur (Bartim) terus digiatkan melalui pemanfaatan lahan pekarangan yang terletak di belakang Mapolres mengembangkan dua komoditas hortikultura, yakni labu putih dan jagung manis.
Pendampingan teknis dilakukan secara intensif oleh penyuluh dari BPP Paju Epat, mulai dari pemilihan benih, pola tanam, hingga perawatan tanaman.
Koordinator BPP Paju Epat, Lukmanul Chakim, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi lintas sektor dalam mendukung ketahanan pangan lokal.
“Kami dari BPP Paju Epat Polres Bartim melakukan pendampingan teknis kepada jajaran Bhayangkari Polres Barito Timur dalam pengelolaan lahan, mulai dari pemilihan benih, pola tanam, hingga perawatan,” ujar Lukmanul, baru-baru ini.
Ia menambahkan, labu putih dan jagung manis tidak hanya ditanam untuk memenuhi kebutuhan sayuran keluarga anggota Polri, tetapi juga dipilih karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi serta peluang pasar yang masih terbuka lebar.
“Harga labu putih saat ini berkisar antara Rp7.000 hingga Rp14.000 per kilogram, sedangkan jagung manis dihargai sekitar Rp2.000 per buah. Permintaan di wilayah Kelurahan Tamiang Layang masih cukup tinggi,” jelasnya.
Lukmanul menilai bahwa kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai solusi menghadapi ancaman krisis pangan.
Selain meningkatkan ketersediaan pangan sehat, keterlibatan Bhayangkari juga menunjukkan peran perempuan dalam mendukung program pemerintah.
“Kolaborasi ini bukan hanya soal bertanam, tapi juga bagian dari edukasi dan pemberdayaan. Kami berharap semangat ketahanan pangan ini bisa ditiru oleh masyarakat di lingkungan sekitar,” katanya.
Ke depan, BPP Paju Epat berencana memperluas cakupan pendampingan serupa ke berbagai institusi dan kelompok masyarakat lain di wilayah Bartim, sebagai upaya mendorong pengembangan urban farming yang lebih luas.(Madi/Red)