Tamiang Layang, Betang.tv – Optimalkan Program Nasional, Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Pemkab Bartim) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) menggelar sosialisasi dan konsolidasi terkait program cetak sawah dan optimalisasi lahan rawa (oplah) untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Kegiatan yang digelar di Aula DistanKP Bartim ini dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana, Inapriani, Kamis (15/5/2025).
Usai kegiatan, Inapriani menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Kementerian Pertanian.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok tani, brigade pangan, serta penyuluh pertanian yang terlibat dalam program oplah tahun 2024.
“Di Kabupaten Barito Timur, program Oplah tahun ini mencakup lahan seluas 1.500 hektare. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan lahan rawa agar dapat ditanami dan mendukung ketahanan pangan daerah,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yang sedang berlangsung saat ini, mencakup empat materi pelatihan penting.
“Petani dibekali pelatihan pengoperasian alat dan mesin pertanian, analisa usaha tani agar mereka bisa menghitung sendiri kebutuhan modal hingga panen, pembuatan peta poligon wilayah kelompok tani, serta pelatihan penggunaan perangkat uji tanah rawa,” tuturnya.
Peta poligon, kata Inapriani, menjadi salah satu syarat administratif penting untuk menghindari tumpang tindih bantuan pemerintah kepada kelompok tani.
Selain itu, pemahaman terhadap uji tanah rawa diharapkan mampu membantu petani mengenali karakteristik lahan mereka sebelum menanam.
“Target akhir dari kegiatan ini adalah agar petani benar-benar menanam di lahan Oplah tahun 2024 dan mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP). Tentunya dengan peningkatan indeks pertanaman ini, diharapkan produktivitas pertanian juga akan ikut meningkat,” jelasnya.
Sedangkan, bebernya, kegiatan tahap kedua direncanakan akan diadakan pada bulan Juli mendatang.
“Pada kegiatan kedua nanti materi akan difokuskan tentang pemupukan, termasuk pembuatan pupuk organik secara mandiri oleh petani,” pungkasnya.
Pembukaan acara yang materinya dibawakan oleh tim dari Kementerian Pertanian itu, juga dihadiri oleh Plh Pabung Kodim 1012 Buntok, Kabid Ketahanan Pangan, para Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan undangan lainnya.(Mad/Red)