Tamiang Layang, Betang.tv – Bupati Barito Timur (Bartim), Muhammad Yamin membuka secara resmi Ritual Adat Ijame yang digelar di Balai Adat Desa Murutuwu Kecamatan Paju Epat, Senin (14/7/2025).
Ritual Adat Ijame yang telah turun temurun menjadi tradisi Dayak Maanyan Kadamangan Paju Epat tersebut dimulai sejak tanggal 14 Juli hingga 4 Agustus 2025.
Dalam pembukaan kegiatan Adat tersebut, Bupati Bartim didampingi oleh Pj Sekda, Kadisbudparpora, Sekcam Paju Epat, para Kepala Desa, Ketua Umat Hindu Kaharingan.
Nampak hadir pula Pj Damang Kepala Adat, Mantir Adat, Pangulu Adat, Damang Paju Epat terpilih, Pisame, Wadian, Tokoh Adat bersama masyarakat Desa Murutuwu dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan bahwa Ijame adalah ritual adat kematian suku Dayak Maanyan, khususnya di Paju Epat.
“Berbicara masalah adat budaya, kita semua harus berbangga karena kita di Barito Timur saja memiliki kekayaan adat dan budaya yang berbeda-beda dengan adanya 4 kedamangan,” katanya.
Namun, lanjutnya, perbedaan tersebut bukan menjadi perpecahan antar suku, tetapi melalui adat seperti ini bisa mempererat hubungan sosial antara warga masyarakat yang ada di Bartim bahkan dari luar daerah.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Barito Timur sangat menghormati adat istiadat yang ada, dan itu wajib untuk kita lestarikan agar menjadi warisan ke generasi berikutnya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, dirinya bersyukur dan bangga, dimana dapat melihat dan menyaksikan salah satu ritual adat yang dilaksanakan oleh masyarakat dan sudah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Ia berharap, semua yang terlibat dalam proses kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, demikian juga masyarakat yang menyaksikannya agar dapat menjaga dan menghormati, baik ketertiban dan prosesi yang akan dilaksanakan sampai selesai.
“Kami atas nama Pemerintah Daerah selalu
memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam menjalankan ritual-ritual adat dan kepercayaan sesuai dengan ketentuan hukum adat yang berlaku,” jelasnya.
“Diharapkan, melalui kegiatan ini bukan hanya ritual acara kematian saja, tetapi memiliki makna spiritual dan sosial bagi mayarakat Dayak yang ada di Kabupaten Barito Timur,” tutupnya.(Mad/Red)