🪨 Liang Ayah, Goa Legendaris Penjaga Sejarah Dayak di Barito Timur
Barito Timur, Betang.tv, – Selain Liang Saragi, Kabupaten Barito Timur juga memiliki sebuah destinasi bersejarah yang tak kalah menarik: Liang Ayah. Goa ini bukan hanya tempat wisata alam, melainkan juga bagian penting dari kisah asal-usul masyarakat Dayak Lawangan dan Dayak Maanyan yang sejak lama mendiami kawasan ini.
Terletak di Kelurahan Ampah Kota, RT 30 (Batu Sahur Kowang Bawo, Jaa Boi Bontar), Kecamatan Dusun Tengah, Liang Ayah menyimpan cerita, misteri, sekaligus daya tarik unik yang membuatnya layak dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Barito Timur.
Jejak Sejarah dan Legenda
Liang Ayah dianggap sebagai salah satu situs bersejarah bagi masyarakat Dayak. Banyak yang percaya, goa ini menjadi bagian penting dari perjalanan leluhur, tempat bermukim, hingga lokasi bermeditasi. Aura mistisnya semakin kuat dengan keberadaan batu-batu berlekuk menyerupai bentuk tubuh manusia yang menempel di dinding goa.
Batu-batu ini diyakini sebagai simbol atau peninggalan dari kisah leluhur yang pernah singgah di tempat tersebut. Sayangnya, pencahayaan yang minim membuat dokumentasi tentang detail batu ini masih terbatas.
Kusi dan Genangan Air di Perut Goa
Salah satu hal yang paling menarik dari Liang Ayah adalah keberadaan sebuah Kusi atau Tajau (guci tradisional) yang terletak tepat di tengah lorong goa. Penemuan ini menambah kesan bahwa Liang Ayah tidak sekadar ruang alamiah, melainkan pernah memiliki fungsi sosial atau spiritual di masa lalu.
Selain itu, terdapat genangan air setinggi lutut orang dewasa di dalam goa, menambah atmosfer sejuk sekaligus memberi tantangan tersendiri bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi lebih jauh. Menurut cerita warga, di dalam goa juga terdapat tempat khusus yang dahulu digunakan untuk bertapa, sehingga aura spiritual semakin kental terasa.
Akses Menuju Liang Ayah
Menuju Liang Ayah relatif mudah. Dari jalan utama desa, pengunjung hanya perlu berjalan sekitar 500 meter melewati jembatan kecil yang dialiri Sungai Rukuton. Jalur setapak menuju goa cukup bagus dan bisa dilalui dengan motor, meskipun karena jarang digunakan, jalan sedikit tertutup oleh semak belukar.
Sensasi menyusuri jalan menuju goa dengan hutan kecil di sekitarnya justru menjadi pengalaman tambahan bagi para pencinta petualangan.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan semua keunikan yang dimiliki—mulai dari nilai sejarah, legenda, hingga fenomena batu berbentuk manusia—Liang Ayah menyimpan potensi besar sebagai destinasi wisata alternatif di Barito Timur.
Banyak pihak berharap, keberadaan Liang Ayah dapat dikelola lebih serius di masa depan, dengan penataan akses jalan, pencahayaan di dalam goa, hingga penyediaan fasilitas pendukung. Dengan begitu, situs ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga ruang edukasi sejarah dan budaya Dayak Lawangan serta Maanyan bagi generasi muda. (Red)