Palangka Raya, Betang.tv, – Batamad (Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak) Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan siap turun penuh mengawal International Seminar on Indigenous Peoples bertajuk “International Day of the World’s Indigenous People 2025, Pumpung Hai Borneo (The Great Borneo Assembly)” yang digelar 21–23 Agustus 2025 di Palangka Raya.
Panglima Batamad Kalteng, Luhing Simon, di Palangka Raya, memastikan pihaknya bukan hanya mendukung, tetapi juga menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran jalannya forum akbar tersebut. “Pumpung Hai Borneo adalah momentum strategis meneguhkan jati diri, memperjuangkan hak-hak adat, dan membangun solidaritas Dayak se-Borneo,” tegasnya.
Seminar yang diprakarsai Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini mengusung tema “Memperkuat Jati Diri Masyarakat Suku Bangsa Dayak untuk Masa Depan yang Bermartabat dan Berkelanjutan.” Forum akan menghadirkan tokoh adat, akademisi, hingga pejabat lintas provinsi di Borneo, termasuk Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Borneo Dayak Forum, National Dayak Congress, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Utara, dan Komisi Kejaksaan RI.
Sebagai organisasi masyarakat berbadan hukum Perda Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008, Batamad dikenal sebagai komunitas benteng pertahanan adat Dayak. Partisipasi Batamad dalam forum ini juga membuktikan kecintaan mereka sebagai lembaga adat terhadap upaya pelestarian adat dan budaya Dayak Kalimantan Tengah.
Keterlibatan Batamad menegaskan komitmen menjaga marwah masyarakat Dayak Kalimantan Tengah, khususnya di 13 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi ini, sekaligus membentengi kedaulatan negara dalam bingkai NKRI. (Red)