DR. Marselinus Heriteluna, S.Kp, MA ; Pendidikan Tenaga Kesehatan Harus Jadi Prioritas Nasional Demi Indonesia Maju


Foto ; DR. Marselinus Heriteluna, S.Kp, MA. (Praktisi Pendidikan Kesehatan Kalteng) 

Palangka Raya, Betang.tv – Indonesia tengah merayakan 8 dekade kemerdekaan, sebuah perjalanan panjang penuh perjuangan dan pengorbanan. Namun, di balik gegap gempita perayaan, muncul pertanyaan kritis: apakah kemerdekaan ini sudah benar-benar dirasakan di semua lini kehidupan rakyat, khususnya di bidang kesehatan?

DR. Marselinus Heriteluna, S. Kp, MA, Praktisi Pendidikan Kesehatan, yang juga Wakil Direktur Poltekkes Kemenkes RI Palangka Raya menegaskan bahwa kemerdekaan sejati hanya bisa diwujudkan bila rakyat Indonesia memperoleh layanan kesehatan yang merata dan berkualitas. Dan kunci utama dari itu semua adalah pendidikan tenaga kesehatan.

“Kita sering bicara tentang SDM unggul dan bonus demografi. Tapi, tanpa tenaga kesehatan yang cukup dan mumpuni, mustahil bangsa ini bisa melangkah jauh. Kesehatan adalah pondasi peradaban,” ujar Marselinus.

Ia menyoroti tantangan nyata yang masih membayangi: distribusi tenaga kesehatan yang timpang, kualitas pendidikan di sejumlah daerah tertinggal yang rendah, hingga fasilitas belajar yang seringkali jauh dari memadai. Dampaknya, pelayanan kesehatan di pelosok kalah jauh dibandingkan perkotaan.

Marselinus menegaskan, program pendidikan tenaga kesehatan harus diarahkan bukan hanya mencetak jumlah, tetapi juga kualitas. “Di era pasca-pandemi, tenaga kesehatan dituntut adaptif, menguasai teknologi, dan tetap humanis. Inilah transformasi yang wajib kita jalankan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mendesak pemerintah untuk berani mengalokasikan anggaran besar bagi beasiswa, memperkuat sekolah tinggi kesehatan, serta membuka peluang kerja sama internasional. “Jika kita serius, Indonesia bisa menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan di Asia Tenggara dalam 10-15 tahun ke depan,” tambahnya penuh keyakinan.

Dalam refleksi HUT ke-80 RI ini, Marselinus mengingatkan bahwa perjuangan bangsa kini bukan lagi melawan penjajah, melainkan melawan ketertinggalan dan ketidakadilan layanan publik. Pendidikan tenaga kesehatan, menurutnya, adalah salah satu kunci untuk memastikan kemerdekaan benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat.

“Delapan dekade merdeka harus jadi momentum kebangkitan. Kita tidak boleh puas hanya dengan seremonial peringatan. Kesehatan adalah hak dasar rakyat, dan pendidikan tenaga kesehatan adalah jalan menuju Indonesia yang berdaulat, maju, dan bermartabat,” pungkasnya. (Red)


Periksa Juga

Tanpa Uang Pemerintah, Warga RT di Palangka Raya Gaspol Rayakan HUT ke-80 RI!

       Palangka Raya, Betang.tv – Semangat kemerdekaan tak bisa dibendung! Warga RT di Kelurahan Menteng, …

Tinggalkan Balasan