Foto ; Raih Tiup, S. Pd, Pemerhati Lingkungan Hidup
Palangka Raya, Betang tv, – Di tengah momentum HUT ke-80 Republik Indonesia, sorotan publik tertuju pada keberanian kepala daerah dalam mengelola pembangunan ekonomi daerah. Pemerhati Masalah Lingkungan dan Kebudayaan Kalimantan Tengah, Raih Tiup, di Palangka Raya, Minggu (17/8/2025), menegaskan bahwa para pemimpin daerah, khususnya 13 kabupaten dan Kota Palangka Raya, dituntut untuk tidak hanya menunggu suntikan dana dari pusat (APBN), melainkan berani mengambil langkah konkret dengan mengoptimalkan pengelolaan anggaran daerah.
Menurut Raih, yang juga mantan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah ini, salah satu sektor yang layak dijadikan prioritas adalah pengembangan usaha masyarakat petani, khususnya komoditas kakao, yang memiliki prospek cerah untuk menjadi komoditas unggulan baru selain sawit dan tambang. “Kepala daerah semestinya berani mengambil langkah strategis. Jangan hanya bergantung pada APBN. Dengan pengelolaan APBD yang optimal, program pengembangan usaha masyarakat bisa berjalan berkelanjutan dan membawa manfaat nyata,” tegasnya.
Raih menilai, dukungan terhadap petani tidak cukup hanya pada tataran wacana, melainkan harus diwujudkan melalui penyediaan bibit unggul, pelatihan teknis, akses permodalan, hingga jaminan pemasaran hasil panen. Dengan cara ini, masyarakat dapat merasakan langsung dampak pembangunan ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
“Langkah konkret kepala daerah sangat ditunggu rakyat. Jangan biarkan potensi kakao hanya menjadi wacana. Jika dikelola serius, kakao bisa meningkatkan pendapatan petani, memperluas lapangan kerja, sekaligus memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tambahnya.
Ia menekankan, keberanian kepala daerah untuk memanfaatkan anggaran daerah secara efektif akan menjadi pembeda antara pemimpin yang visioner dengan yang hanya sekadar menunggu arahan dari pusat. “Sejarah akan mencatat siapa kepala daerah yang berani membawa terobosan untuk rakyatnya,” pungkas Raih. (Red)