Palangka Raya, Betang.tv, – Di atas lahan seluas 60 hektare di Jalan D.A. Tawa, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, berdiri sebuah kawasan yang menjadi pusat rohani dan pastoral kebanggaan umat Katolik di Kalimantan Tengah: Catholic Center Keuskupan Palangka Raya. Tempat ini bukan sekadar kompleks bangunan, melainkan simbol harapan, iman, dan semangat kebersamaan.
Catholic Center digagas oleh Uskup Palangka Raya, Mgr. Aloysius M. Sutrisna Atmaja, MSF, sejak 2000 an dan diresmikan pada 2010. Meski pembangunannya masih berproses, kawasan ini sudah menjadi magnet spiritual bagi umat Katolik, baik dari dalam maupun luar Palangka Raya. Di sini berdiri Gua Maria yang menjadi pusat doa, SMA Katolik Santo Aloysius, biara, susteran, serta proyek besar Jalan Salib dengan 14 relief yang menggambarkan kisah sengsara Yesus Kristus.
Direktur Catholic Center, Romo Danang, menuturkan bahwa keberadaan pusat pastoral ini adalah wujud nyata visi Keuskupan untuk menghadirkan Gereja yang hidup dalam kasih karunia Allah, sekaligus mengangkat martabat manusia dan menjaga alam ciptaan.
“Catholic Center adalah rumah bersama, tempat umat bisa berziarah, berdoa, belajar, sekaligus merasakan kebersamaan sebagai satu keluarga Allah,” ungkapnya.
Tak hanya menjadi tempat Misa, novena, dan kegiatan rohani umat dari Paroki Katedral Santa Maria maupun Paroki Yesus Gembala Baik, Catholic Center juga sering dikunjungi peziarah dari luar daerah. Bahkan, wisatawan dari berbagai kota di Indonesia menyempatkan diri datang untuk merasakan atmosfer spiritual yang sejuk dan teduh.
Filosofi pembangunannya pun tak berhenti pada aspek iman. Catholic Center menekankan harmoni dengan alam melalui kebun, peternakan, dan kawasan hijau yang dirancang untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan. Inilah yang membedakannya: sebuah pusat iman yang menyatu dengan kepedulian ekologis.
Bagi umat Katolik di Palangka Raya, keberadaan Catholic Center adalah jawaban dari harapan panjang memiliki ruang perjumpaan yang bisa menumbuhkan iman sekaligus membuka diri bagi masyarakat luas. Meski pembangunan masih berlanjut, semangat umat untuk mendukungnya tidak pernah surut.
“Harapan kami sederhana, agar Catholic Center benar-benar menjadi oase rohani dan pusat pelayanan pastoral yang bisa menguatkan iman umat serta bermanfaat bagi banyak orang,” tutur Romo Danang. (Red_mink)
betangTV SALURAN HIBURAN | INFORMASI | DAN BERITA



