Palangka Raya, Betang.tv – Suasana syukur dan sukacita mewarnai Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Paroki Katedral Santa Perawan Maria, Minggu (7/9/2025).
Perayaan dimulai dengan Ekaristi Kudus di Gereja Katedral, yang dipimpin oleh Pastor Paroki RD Patrisius Alutampu sebagai selebran utama. Perayaan ini juga dilaksanakan secara konselebran bersama RD Isidorus Ardy Yanto Saputra, RD Penta, RD Andreas Jimmy Niman, serta Diakon Daniel. Ratusan umat memadati gereja, tak hanya dari Paroki Katedral, tetapi juga dari komunitas lain yang ingin merasakan kebersamaan dalam pesta iman ini.
Tahun ini, HUT Paroki Katedral terasa semakin istimewa karena dirangkai pula dengan perayaan 35 tahun berdirinya Gereja Santo Yosef di Jalan Kakatua, Perumnas Baru, Palangka Raya. Dua momentum syukur ini menjadi pengingat bahwa perjalanan iman umat di Palangka Raya terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan kasih Tuhan yang senantiasa menyertai.
Bagi banyak umat, HUT paroki bukan sekadar angka usia, melainkan momen refleksi atas perjalanan panjang karya Tuhan di tengah Pulau Kalimantan. “Sudah saatnya kita bertanya, apakah Paroki ini sungguh menjadi rumah iman yang hangat? Tempat setiap orang merasa diterima, diberdayakan, dan merasakan kasih Tuhan yang tanpa syarat?” demikian pesan yang menggugah umat untuk terus berbenah dan melayani.
Perayaan ini juga bertepatan dengan pesta nama Santa Maria, pelindung Gereja Katedral Palangka Raya, yang setiap tahun dirayakan pada 8 September, yakni Hari Raya Kelahiran Santa Perawan Maria.
Usai misa, suasana kegembiraan berlanjut di halaman Pusat Pastoral Paroki. DPP Katedral Santa Maria menggelar Pesta Umat, ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Pastor Paroki. Umat larut dalam kebersamaan lewat hiburan, pembagian hadiah lomba karaoke, hingga gelak tawa anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang turut serta memeriahkan acara.
Perjalanan enam dekade Paroki Katedral dan tiga setengah dekade Gereja Santo Yosef bukanlah waktu yang singkat. Namun di balik usia itu, keduanya terus menjadi saksi kasih dan harapan bagi umat Katolik di Palangka Raya. Setiap langkah ke depan, selalu ada doa agar Gereja tetap kokoh sebagai rumah iman yang menyatukan semua dalam kasih Kristus. (Red)