Tamiang Layang, Betang.tv – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Barito Timur (Bartim) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR) memaparkan hasil Survei Investigasi dan Desain (SID) Cetak Sawah di Balai Desa Harara, Senin (20/10/2025).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana DPKP Bartim, Inapriani, mewakili Plt Kepala DPKP Misnohartaku. Turut hadir Tim LPPM UPR, perwakilan instansi terkait, tokoh masyarakat, penyuluh pertanian, dan kelompok tani calon penerima manfaat program cetak sawah.
Inapriani menjelaskan, kegiatan SID menjadi tahapan penting sebelum pelaksanaan fisik cetak sawah. Survei ini meliputi peninjauan topografi, jenis tanah, sumber air, serta penyusunan desain teknis jaringan irigasi dan tata letak sawah.
“SID ini dilakukan di lahan yang clean and clear, tidak berada dalam kawasan HGU maupun IUP. Setelah rampung, dokumennya akan kami sampaikan ke provinsi dan diteruskan ke Kementerian Pertanian bahwa Barito Timur siap cetak sawah seluas 400 hektare,” ujarnya.
Empat wilayah yang masuk dalam rencana cetak sawah yakni Desa Harara, Kelurahan Taniran, Desa Maipe, dan Desa Siong. Program ini diharapkan mampu membuka lahan tidur menjadi sawah produktif dan meningkatkan produksi padi di Bartim.
Inapriani juga menegaskan pentingnya komitmen petani penerima manfaat untuk mengelola lahan hasil cetak secara berkelanjutan.
“Setelah dicetak, lahan wajib diolah dan ditanami padi. Tidak boleh dijual atau dialihfungsikan, karena hasilnya akan dipantau melalui laporan Luas Tambah Tanam (LTT) setiap hari oleh penyuluh pertanian,” tegasnya.
Ia menutup dengan pesan agar masyarakat serius memanfaatkan program ini demi mendukung ketahanan pangan daerah.(Mad/Red)