Potensi 101 Hektare Cetak Sawah di Bartim, Dua Sungai jadi Sumber Harapan Pertanian Harara


Tamiang Layang, Betang.tv – Langkah konkret penguatan ketahanan pangan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim). Melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR), dilakukan ekspos hasil Survei Investigasi dan Desain (SID) cetak sawah di Desa Harara, Kecamatan Dusun Timur, Senin (20/10/2025).

Kegiatan tersebut mengungkap potensi besar pengembangan sawah baru seluas 101,43 hektare, dengan dukungan sumber air dari dua sungai utama, yakni Sungai Jaar dan Sungai Sirau yang mengalir di kawasan tersebut.

“Kami menyambut baik usulan masyarakat Desa Harara. Potensi lahan 101 hektare lebih ini sudah kami survei dan desain, bahkan bisa bertambah jika hasil lanjutan menunjukkan kelayakan,” ujar Riza Rahmadi, perwakilan Tim LPPM UPR.

Riza menilai kondisi lahan di Harara sangat mendukung karena dulunya merupakan lintasan penggembalaan ternak yang menjadikan tanahnya subur. Ia juga menekankan pentingnya sumber daya manusia dalam keberhasilan program pertanian.

“Lahan dan air bisa disiapkan, tapi kalau tidak ada yang mengolah, percuma. Karena itu kami dorong generasi muda ikut menekuni pertanian. Sekarang semuanya serba mudah berkat teknologi,” tegasnya.

Riza juga mengingatkan agar lahan pertanian pangan tidak dialihfungsikan menjadi perkebunan. Ia berharap pemerintah dapat membangun embung di dua sungai tersebut untuk menjamin ketersediaan air sepanjang tahun.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Sarana dan Prasarana DPKP Bartim, Inapriani, menuturkan bahwa kegiatan SID merupakan tahap awal sebelum proyek fisik cetak sawah dimulai. Survei mencakup identifikasi topografi, jenis tanah, sumber air, serta kelayakan teknis dan legalitas lahan.

“Lahan yang disurvei harus clean and clear, tidak boleh berada di kawasan HGU atau IUP. Tahun ini Pemkab Bartim sudah mengalokasikan anggaran melalui APBD 2025 untuk program tersebut,” jelasnya.

Jika dokumen SID rampung, lanjut Inapriani, DPKP akan mengajukan hasilnya ke Pemerintah Provinsi untuk diteruskan ke Kementerian Pertanian. Targetnya, Barito Timur siap mencetak 400 hektare sawah baru yang tersebar di Desa Harara, Kelurahan Taniran, Desa Maipe, dan Desa Siong.

“Setelah dicetak, lahan wajib ditanami padi secara berkelanjutan. Penerima manfaat juga akan menandatangani surat pernyataan agar tidak mengalihkan fungsi atau menjual lahan tersebut,” pungkas Inapriani.

Program cetak sawah ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produksi padi lokal serta menghidupkan kembali lahan tidur di Barito Timur menuju kemandirian pangan daerah.(Mad/Red)

 


Periksa Juga

Kolaborasi Hebat, Adaro dan Pemkab Bartim Bangkitkan UMKM Lewat Spectapreneur 2025

        Pengunjung : 136 Tamiang Layang, Betang.tv – Semangat kolaborasi dan pemberdayaan ekonomi lokal kembali …

Tinggalkan Balasan