Kapuas Sumbang 41 Persen Produksi Padi Kalteng, BPK Lakukan Pemeriksaan Kinerja Pangan


Kuala Kapuas, Betang.tv — Tim Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bersama Kementerian PPN/Bappenas melakukan Sampling Daerah dan Fasilitasi Pemeriksaan Lapangan Pendahuluan Kinerja Ketahanan Pangan di Kabupaten Kapuas, Rabu (5/11/2025), bertempat di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Kapuas.

Kegiatan ini menjadi bagian dari pemeriksaan nasional atas efektivitas perencanaan, pemantauan, dan evaluasi ketahanan pangan 2023–2025. Kabupaten Kapuas dipilih sebagai salah satu daerah sampel karena perannya strategis dalam program Food Estate atau Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP).

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan BPK RI dan Bappenas, serta sejumlah pejabat Pemkab Kapuas, di antaranya Kepala Bapperida Ahmad Saribi, Kepala BKAD Marlina Kasyfiatie, Kepala Dinas Pertanian Edi Dese, Kepala DKPP Vitrianson, Kepala Diskominfosantik Hartoni U Sawang, Plt Inspektur Daerah Arnes Satyari Perwitajati, dan Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kapuas.

Perwakilan BPK RI, Ikawani Girsang, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini bertujuan menilai efektivitas program ketahanan pangan daerah, termasuk koordinasi lintas instansi dan pencapaian target nasional. Pembahasan difokuskan pada kebijakan, perencanaan, dan evaluasi program, serta dukungan daerah terhadap pengembangan kawasan pangan strategis.

Sementara itu, Kepala Bapperida Kapuas Ahmad Saribi menegaskan bahwa ekonomi Kapuas terus tumbuh pasca pandemi.

“Pada 2024, pertumbuhan ekonomi daerah mencapai 4,95 persen, lebih tinggi dari rata-rata Kalimantan Tengah, meski masih di bawah nasional. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tetap menjadi tulang punggung utama,” ujarnya.

Ia menambahkan, arah pembangunan Kapuas tertuang dalam RPJPD 2025–2045 dengan visi Kapuas Sejahtera 2045: Maju, Unggul, Mandiri, dan Berkelanjutan.

Dari sisi konsumsi, Kepala DKPP Vitrianson menyampaikan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat Kapuas tergolong baik dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai 87,4. Kontribusi terbesar masih berasal dari padi-padian, pangan hewani, minyak dan lemak, serta gula.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Edi Dese memaparkan bahwa sejak 2020 Kapuas menjadi salah satu daerah pelaksana Program Strategis Nasional di bidang ketahanan pangan. “Kami terus mendorong peningkatan produktivitas melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan. Lahan sawah Kapuas mencakup lebih dari 45 persen total baku sawah Kalteng, dengan kontribusi produksi padi sekitar 41 persen terhadap provinsi,” ungkapnya.

Melalui kegiatan pemeriksaan pendahuluan ini, BPK dan Bappenas berharap terjalin sinergi kuat antara pusat dan daerah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta mendukung capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan kedua, yakni tanpa kelaparan.(Rby/Red)


Periksa Juga

Pastori Baru HKBP Abraham Diresmikan, Bupati Tekankan Penguatan Iman Jemaat

        Pengunjung : 130 Kuala Kapuas, Betang.tv – Bupati Kapuas HM Wiyatno meresmikan Gedung Pastori …