Hendra Jaya Pratama Ketua DPD Joman Kalteng
Dubai, BetangTV News, – Dubai Waterfront (sekarang dikenal sebagai Waterfront City) diperkirakan menjadi tepi laut terbesar dan pembangunan buatan manusia terbesar di dunia. Mega proyek ini merupakan campuran kanal dan pulau buatan dan menduduki sisa tepi pantai Teluk Persia di Dubai Uni Emirat Arab.
Visi dan misi proyek ini adalah “untuk membuat kawasan destinasi wisata modern kelas dunia bagi penghuni, pengunjung dan pebisnis di kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia”.
Pengembangan ini terdiri dari sebuah pulau buatan yang terhubung dengan empat lingkungan yang berbeda – Madinat Al Soor, Boulevard, Marina, dan Resor. Ini merupakan konsep pengembangan modern yang berfokus pada daerah di tepian air. Sangat cocok dengan Indonesia yang merupakan sebuah negara maritim.
Tidak heran jika pengelolaan wilayah di Tanah Air kini berfokus pada konsep kota tepi air. Termasuk pada beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Tengah, yang memiliki bantaran Sungai besar.
Bukan hanya pada level pemerintah, banyak pula pihak swasta yang mulai menerapkannya dalam pembangunan.
Ketua DPD Joman Kalimantan Tengah Hendra Jaya Pratama, yang berkunjung langsung di kawasan Dubai Waterfront City, mengungkapkan, “model pembangunan tepian air seperti ini sebenarnya dapat diterapkan di wilayah Kota Palangka Raya. Apalagi sebagian wilayah Kota Palangka Raya berada di tepian Sungai Kahayan.
Hendra Jaya berharap, Pemerintah Kota Palangka Raya harus berani membuat satu terobosan, dalam melakukan penataan Kota yang maju dan modern, melalui perencanaan yang matang dan didukung dengan anggaran yang memadai, pastinya dapat merealisasikan pembangunan Waterfront di kawasan Jembatan Kahayan, Flamboyan Bawah hingga Pelabuhan Rambang di Kota ini pada masa yang akan datang.
“Jika dibangun proyek Waterfront, Kota Palangka Raya akan semakin cantik. Nilai ekonominya tinggi karena memiliki daya tarik wisata. Tipe kawasan tepi air ini berfokus pada wilayah rekreasi atau hiburan”.
“Ada fasilitas taman, arena bermain, olahraga air, tempat pemancingan, hingga mungkin kapal pesiar tradisional, konsep inilah nantinya akan menimbulkan efek positif bagi peningkatan pendapatan daerah, dan tentunya juga menjadi satu keniscayaan peningkatan ekonomi masyarakat terutama peluang usaha bagi pelaku UMKM di daerah ini”, tutup Hendra. (RED)