Tamiang Layang, BetangtvNews, – Warga desa Betang Nalong, Kecamatan Petangkep Tutui kabupaten Barito Timur (Bartim) Provinsi Kalimantan Tengah keluhkan jalan rusak yang dianggap akses terdekat penghubung jalan antar desa dan kabupaten.
Hal tersebut disampaikan Raymondos Kartono selaku Ketua RT 01 saat diwawancarai awak media dilokasi jalan hauling Pertamina, Selasa (21/02/2023).
Menurutnya selama ini warga memandang bukannya mencari siapa yang benar maupun yang salah, namun jalan utama yang menjadi akses warga beraktifitas, baik sekolah, bekerja dan berkebun menjadi sulit akibat jalan yang rusak parah.
“Ada akses lain, ini masih ada kesempatan untuk diberikan melewati jalan BNJM. Jika nanti sudah eksis di situ dan BNJM berharap warga desa Betang Nalong ada akses alternatif tersendiri,” ucapnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa akses menuju ke Puskesmas dan sebagainya menjadi terkendala yang mengakibatkan hal-hal darurat yang seharusnya cepat ditangani menjadi terhambat.
“Kami sama sekali tidak ada akses, mungkin ada warga yang sakit dan ekonomi pun menjadi turun drastis karena akses kita itu buntu tidak bisa dilewati. Mau mengambil hasil panen baik panen pertanian, perkebunan dan pekerjaan rumah tangga,” terang Kartono.
Lebih lanjut dikatakan Kartono bahwa masyarakat tidak tahu masalah akses tersebut, namun pihaknya berharap agar pihak perusahaan maupun Pemerintah bisa ambil sikap atas keluhan masyarakat.
“Harapan kami jalan itu baik, kami masyarakat juga sangat bersinergi mendukung kegiatan perusahaan. Kami hanya meminta akses jalan itu lancar, supaya anak-anak kami sekolah. anak-anak tetap lancar dan supaya ekonomi kami bisa ditekan seperti yang semula,” pintanya.
Jadi harapan kami kepada pemerintah daerah atau perusahaan siapa saja, untuk ke depan dari hari ini bisa mengupayakan akses itu lancar, itu yang kami harapkan, lanjutnya.
Kartono juga menyebutkan pihaknya tidak melarang atau menyetop kegiatan perusahaan, karena menurutnya warga merasakan bahwa dengan adanya lintas atau hauling sebelumnya jalan bagus, tapi sekarang rusak.
Pada kesempatan tersebut, Ketua RT 01 ini meminta Pemerintah mensupport dan pihak perusahaan memperhatikan dampak yang terjadi di desa Betang Nalong terkait akses jalan maupun akses pertambangan yang menurutnya diduga telah mencemari air bersih.
“Kenyataannya selama ini hampir 20 tahun ini jalur hauling, jadi harapan kami kepada perusahaan atau pemerintah itu tolong bagaimana lah menyikapi dengan pihak investor dan investasi itu memberi support kepada masyarakat seperti CSR,” ungkapnya.
Keluhan masyarakat itu karena dampak, mestinya jaminan dari pihak perusahaan itu. Jangan sampai misalnya ada keluhan ada tercemarnya air bersih, polusi dan segalanya tidak ditanggapi walaupun sebenarnya itu hak perusahaan, tutur Kartono
“Kami selama ini mengeluhkan mata air yang bersih tempat kami menimba air itu sebenarnya sudah tercemar air sungai, hari-hari gerombolan ibu-ibu duduk yang mengeluhkan sarana air bersih, akses jalan. Mudah-mudahan saling sinergi perusahan dengan pemerintah,” pungkasnya.(Jetry)