Kuala Kapuas, Betang.tv – Banjir di Kabupaten Kapuas semakin meluas imbas dari meluapnya Sei Kuatan yang menenggelamkan puluhan rumah warga Dusun Mamput dan Desa Barunang, bahkan ada yang ambruk terseret arus. Air kiriman dari hulu tersebut kini menggenangi permukiman warga Desa Merapit, Kecamatan Kapuas Tengah.
Seperti yang diterangkan Gafur, Anggota Fordayak Sektor Kapuas Tengah, via telepon, Selasa (28/1/2025), air mulai merendam permukiman dengan kisaran 10-15 cm pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Hingga Selasa (28/1/2025) pukul 03.00 WIB, ketinggian air naik 1 hingga 1,5 meter dan sudah masuk ke rumah warga.
“Sampai saat ini Selasa (28/1/2025) hingga pukul 12.30 WIB untuk air tidak tampak ada penurunan dan cenderung bertambah naik dengan ketinggian sepinggang dan dada orang dewasa. Sebagian warga yang rumahnya terendam sudah ada yang mengungsi baik di tempat keluarganya ataupun tenda darurat yang dibuat secara swadaya,” katanya.
Sampai saat ini pihak terkait Kapuas, seperti BPBD masih belum bisa mendata berapa jumlah korban yang terdampak. Sebab, selain sulitnya medan dilalui akibat beberapa jalur transportasi jalan dan jembatan putus, jumlah pasti korban dari 3 desa seperti Barunang, Manis dan Merapit atau Pujon Seberang masih tahap pendataan yang melibatkan unsur pemerintahan desa.
Sementara itu, dari hasil kaji cepat TRC BPBD Kapuas, Selasa (28/1/2025), terkait dengan banjir yang dialami warga Dusun Mamput, Desa Barunang, Kecamatan Kapuas Tengah, data sementara yang bisa dirilis sebanyak 260 Kepala Keluarga (KK) dan 730 jiwa menjadi korban dari musibah banjir ini.
Dijelaskan, banjir yang terjadi sejak Minggu (26/1/2025) lalu sekitar pukul 06.00 WIB, akibat tingginya intensitas hujan. Arus yang tinggi dan datang secara tiba-tiba, menghancurkan setidaknya 12 unit rumah dari luapan Sei Kuatan dan merendam rumah-rumah warga di RT 03 dan RT 05 serta 4 unit bangunan fasilitas umum.
Tim gabungan TRC BPBD, TNI-Polri serta bantuan tenaga relawan dari PBS seperti Asmin Bara Baronang belum bisa menjangkau lokasi di wilayah RT 01-02 akibat sulitnya lokasi. Namun demikian, tim bersama pihak Pemdes dan kecamatan telah mengupayakan bantuan-bantuan yang saat ini dibutuhkan para korban yang mengungsi dan berada di tempat yang disediakan seperti bangunan masjid dan tenda darurat yang didirikan baik swadaya warga maupun tim TRC.
Hingga saat ini debit air ada mengalami penurunan sekitar 50 cm, yang sebelumnya mencapai 1-3 meter, dan tim gabungan sendiri sudah mengupayakan apa saja yang saat ini sangat dibutuhkan oleh warga yang terdampak sekaligus mengupayakan penanganan di Desa Merapit dan Pujon Seberang yang juga sudah mulai digenangi air akibat air kiriman dari Barunang.
Berdasarkan keterangan Gafur, salah satu warga di Desa Pujon Seberang atau Merapit, kondisi ketinggian air bervariasi. Namun sejak Senin kemarin sekitar pukul 10.00 Wib sudah menggenangi pemukiman, dan hingga saat ini Selasa (28/1/2025) sudah setinggi pinggang orang dewasa.(Red)
betangTV SALURAN HIBURAN | INFORMASI | DAN BERITA
