Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya: Enam Dekade Lebih Menjadi Rumah Iman dan Persaudaraan


Palangka Raya, Betang.tv, – Umat Katolik di Kota Palangka Raya bersyukur atas perjalanan panjang karya pastoral yang terus hidup dari generasi ke generasi. Tahun ini, Paroki Katedral Santa Maria genap berusia 62 tahun, bertepatan pula dengan perayaan 35 tahun Gereja Santo Yosef di Jalan Kakaktua, Perumnas Baru. Dua perayaan syukur ini menjadi momen penuh makna: bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga meneguhkan langkah bersama menuju masa depan.

Akar Sejarah dari Pemekaran Kuala Kapuas

Sejarah Paroki Katedral Santa Maria berawal pada 1 Maret 1963. Saat itu, Palangka Raya masih menjadi wilayah pelayanan Paroki Santo Matius, Kuala Kapuas. Melihat kebutuhan umat sekaligus perkembangan ibu kota provinsi yang baru dibangun, Mgr. W. Demarteau, MSF, meresmikan Paroki Santa Maria sebagai paroki mandiri, dengan Pastor Karl Klein, MSF, sebagai gembala perdana.

Pemekaran ini tak lepas dari peran Gubernur Tjilik Riwut, tokoh besar Kalimantan Tengah, yang berharap ada seorang imam menetap di Palangka Raya untuk mendampingi umat serta mendukung pembangunan kota. Dari sinilah tumbuh sebuah komunitas iman yang menjadi cikal bakal Katedral Santa Maria saat ini.

Perjalanan dan Pemekaran Paroki

Paroki Santa Maria tumbuh pesat. Pada tahun 1984, pelayanan pastoral diserahkan dari tarekat Misionaris Keluarga Kudus (MSF) kepada Serikat Sabda Allah (SVD). Perkembangan umat pun mendorong lahirnya beberapa paroki baru:

1985: Paroki Santo Arnoldus Janssen di Kuala Kurun.

1987: Paroki Santo Yosef Freinademetz di Telok.

1990: Gereja Santo Yosef berdiri di kawasan Perumnas Baru, Palangka Raya.

2010: Paroki Yesus Gembala Baik lahir sebagai hasil pemekaran lebih lanjut.

Setiap pemekaran bukanlah tanda berkurang, melainkan bukti bertambahnya umat dan meluasnya karya pastoral di berbagai wilayah Kalimantan Tengah.

Tonggak Penting: Peresmian Gedung Katedral

Tonggak bersejarah lain terjadi pada 21 Maret 1999, ketika gedung Gereja Katedral Santa Maria yang sekarang digunakan umat diresmikan oleh Administrator Apostolik Keuskupan Palangka Raya, Mgr. Florentius Sidot, OFMCap. Sejak saat itu, gereja ini menjadi katedral—tempat berdirinya tahta uskup, pusat liturgi, dan pusat pastoral Keuskupan Palangka Raya.

Katedral ini berdiri berdampingan dengan Masjid Baitus Syuja. Letak yang unik ini menjadi simbol nyata persaudaraan dan kerukunan antarumat beragama di Palangka Raya, sejalan dengan semangat kebhinekaan yang dihidupi masyarakat Kalimantan Tengah.

Syukur 35 Tahun Gereja Santo Yosef

Bersamaan dengan usia 62 tahun Paroki Katedral, Gereja Santo Yosef yang terletak di Jalan Kakaktua, Perumnas Baru, juga merayakan ulang tahun ke-35. Gereja ini sejak awal berdiri menjadi jawaban atas kebutuhan umat di kawasan permukiman baru yang berkembang pesat pada dekade 1980-an hingga 1990-an.

Selama 35 tahun, Gereja Santo Yosef menjadi pusat doa, pelayanan pastoral, sekaligus tempat tumbuhnya komunitas umat basis yang aktif. Perayaan syukur ini memperlihatkan bagaimana Gereja hadir di tengah umat, menyatu dengan denyut kehidupan sehari-hari.

Pesan Sukacita Iman dan Persaudaraan

Gereja Katedral Santa Maria juga dikenal sebagai Tahta Uskup Palangka Raya, tempat kedudukan resmi Uskup Keuskupan Palangka Raya yang saat ini dijabat oleh Mgr. Aloysius M. Sutrisna Atmaka, MSF. Dengan demikian, Katedral bukan hanya pusat liturgi, tetapi juga simbol persatuan umat Katolik di seluruh Kalimantan Tengah

Di usia yang semakin matang, Paroki Katedral Santa Maria bersama Gereja Santo Yosef menegaskan diri sebagai rumah iman yang terus hidup. Pastor Paroki RD Patrisius Alutampu bersama Pastor Rekan RD Isidorus Ardy Yanto Saputra menekankan bahwa ulang tahun paroki dan gereja bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi momen untuk memperkuat persaudaraan, menumbuhkan talenta, serta memperbarui semangat pelayanan.

Sukacita syukur umat semakin terasa dengan berbagai rangkaian acara: lomba karaoke, bazaar umat, dan puncaknya Misa Syukur dan Pesta Umat pada Minggu (8/9/2025), yang direncanakan dipimpin oleh Uskup Palangka Raya, Mgr. Aloysius Sutrisna Atmaka, MSF. Tepuk tangan, tawa, dan semangat umat yang hadir menjadi bukti bahwa Gereja sungguh hadir sebagai ruang kebersamaan, penghiburan, dan kasih.

Lebih dari Enam Dekade Perjalanan Iman

Enam puluh dua tahun perjalanan Paroki Katedral Santa Maria bukan sekadar catatan angka. Itu adalah kisah iman yang ditulis oleh umat, para gembala, dan sejarah kota Palangka Raya itu sendiri. Gereja tumbuh bersama masyarakat, hadir dalam suka maupun duka, sekaligus menjadi tanda kasih Allah yang nyata.

Kini, dengan bertambahnya usia Paroki Katedral Santa Maria dan Gereja Santo Yosef, umat diajak melangkah bersama: merawat sejarah, meneguhkan persaudaraan, dan membuka diri pada panggilan zaman. Dari masa lalu hingga kini, dan seterusnya, keduanya menjadi saksi iman yang terus menyala di tengah hati Kalimantan Tengah. (Red)

 

#sumber : Komsos Keuskupan Palangka Raya


Periksa Juga

Yulius Yartono: Menyalurkan Hobi Memancing, Menjaga Alam dengan Kearifan Lokal

        Pengunjung : 231 Tamiang Layang, Betang.tv – Di tengah kesibukannya sebagai jurnalis senior, Yulius …