Dari Wartawan ke Raja Jelantah, Kisah Anwar Sadat Mengubah Limbah jadi Cuan


Palangka Raya, Betang.tv – Bagi sebagian orang, minyak goreng bekas hanyalah limbah dapur yang layak dibuang. Namun bagi Fendi Pandiangan, atau akrab disapa Anwar Sadat, warga jalan Hiu Putih Kota Palangka Raya, jelantah justru menjadi sumber penghidupan utama sekaligus jalan baru dalam hidupnya.

Yang menarik, Anwar Sadat sebelumnya adalah seorang jurnalis. Bertahun-tahun ia meliput berbagai peristiwa di lapangan, mengabarkan kisah orang lain. Namun tuntutan ekonomi membuatnya banting setir. Ia meninggalkan dunia pers dan memilih terjun ke bisnis yang mungkin terdengar sepele: mengumpulkan minyak goreng bekas.

Setiap hari, ia mengelilingi rumah makan, kafe, restoran hingga rumah warga di Kota Palangka Raya. Bukan untuk mencari berita, melainkan menjemput minyak jelantah.

“Jangan dibuang, sayang. Minyak goreng itu masih punya nilai ekonomi besar. Bisa jadi cuan kalau dimanfaatkan dengan benar. Selain itu, kita juga ikut menyelamatkan lingkungan,” ujarnya penuh semangat.

Kini, Anwar mampu mengumpulkan hingga 500 liter jelantah per hari, dengan harga beli Rp5000 per liter dari para pemasoknya. Minyak bekas itu kemudian ia jual ke perusahaan pengolah untuk diubah menjadi biodiesel dan produk turunan lainnya.

Hasilnya? Omzet bulanannya tembus puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Dari seorang pemburu berita menjadi penyelamat lingkungan yang beromzet besar, perjalanan Anwar Sadat membuktikan bahwa peluang bisa datang dari mana saja, bahkan dari cairan hitam pekat yang selama ini dianggap tak berguna.(Red)


Periksa Juga

Relawan HKT Apresiasi Gubernur Kalteng Raih Penghargaan di Bidang Pendidikan

        Pengunjung : 327 Palangka Raya, Betang.tv – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran …

Tinggalkan Balasan