Palangka Raya, BetangTv News – Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai setiap tahunnya di Provinsi Kalteng yakni bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap terjadi setiap memasuki musim kemarau.
Pada tahun 2021 ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemarau akan dirasakan terjadi sekitar bulan Mei dan Juni, serta akan mencapai puncak kemarau di bulan Agustus mendatang.
Melihat hal tersebut, Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, M Hasan Busyairi kembali mengingatkan pemerintah setempat dan masyarakat untuk selalu siap melakukan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau itu.
Menurutnya, meskipun saat ini pemerintah dan masyarakat sedang menghadapi wabah pandemi covid-19, namun hendaknya tetap harus terus melakukan antisipasi karhutla yang bisa menimbulkan bencana kabut asap. Antara lain dengan melakukan sosialisasi dan imbauan antisipasi terjadinya karhutla.
Terlebih bila mengacu prediksi BMKG, wilayah Kalimantan akan segera memasuki musim kemarau, dimana biasanya akan rawan bencana kabut asap akibat karhutla.
“Memang untuk saat ini curah hujan masih cukup tinggi, namun kewaspadaan jangan sampai terlupakan,” tuturnya, Rabu (5/5/2021).
Pada sisi lain sambung legislator Partai Golkar ini, pemerintah kota harus memperkuat koordinasi dan mendoring instansi terkaitnya untuk melakukan imbauan atau sosialisasi bahaya karhutla, mengingat karakteristik lahan di Kota Palangka Raya didominasi oleh lahan gambut, yang rawan terjadinya karhutla.
Tidak kalah pentingnya, masyarakat Kota Palangka Raya yang memiliki lahan agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Karena dengan kesadaran itu secara tidak langsung sudah membantu pemerintah dalam pencegahan karhutla.(Red)