Foto ; Harry Araiyanto Sekretaris KWD Dusmala Kota Palangka Raya
Palangka Raya, BetangTV News, – Di setiap pagelaran lomba dalam rangka memeriahkan HUT RI setiap tahunnya, tentu ada satu jenis lomba yang tak bisa ketinggalan, yakni makan kerupuk. Kerab lomba makan kerupuk biasanya didominasi peserta kalangan anak-anak
Namun dalam kemeriahan HUT ke 77 Republik Indonesia tahun ini. Ada yang berbeda dalam teknis pelaksanaan lomba makan kerupuk. Lazimnya dalam even lomba makan kerupuk, peserta yang berhasil mengunyah panganan ringan ini dengan kondisi tangan di belakang tubuh dan dalam waktu tercepat sesuai ketetapan dinyatakan sebagai pemenang.
Namun berbeda dengan pagelaran lomba, yang digagas Satgasus Kerukunan Warga Dayak Dusun Maanyan dan Lawangan (KWD Dusmala) Kota Palangka Raya, dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan ke 77 RI di kawasan Sekretariat, jalan Kenari II, Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya, Selasa (16/8/2022).
Lomba makan kerupuk yang didominasi peserta kaum emak-emak ini, dalam kriteria lomba, peserta diwajibkan makan kerupuk sembari menari. Tariannya pun sudah tak asing bagi kalangan warga Suku Dayak, yakni Tari Giring-Giring.
“Baru kali ini saya menjadi peserta lomba makan kerupuk. Dan yang menjadikan tantangan adalah makan sambil menari. Di sinilah letak seninya, karena tidak pernah ada lomba sejenis di daerah ini yang bisa diselingi dengan tarian tradisional seperti tari Giring-Giring. Ini benar-benar unik dan menarik”, ujar Restana, salah satu peserta lomba.
Momen inilah yang menjadi fokus perhatian warga Dusmala yang hadir menyaksikan pagelaran rangakaian kegiatan lomba yang digagas Satgasus KWD Dusmala Kota Palangka Raya dalam memeriahkan hari jadi Negeri tercinta ini. Suasana meriah diselingi gelak tawa ungkapan kegembiraan warga yang berasal dari DAS Barito ini mewarnai penyelenggaran kegiatan lomba.
“Satgasus Perlombaan Dusmala Kota Palangka Raya ini memang ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Lomba makan kerupuk di acara 17 agustusan yang dikolaborasikan dengan tari Giring-Giring adalah momen langka yang belum pernah dilakukan di tempat lain”, ucap Sekretaris KWD Kota Palangka Raya, Harry Araiyanto, di sela-sela perlombaan.
“Kami sengaja memadukan kegiatan seni dan budaya Dayak dalam berbagai even, agar tetap tetap lestari, dan tidak dilupakan terutama di era milenial saat ini, sehingga generasi penerus khususnya generasi Dusmala tetap dapat mencintai dan melestarikan budaya nenek moyang”, tutup Harry. (RED)