Kades Desa Didi Membenarkan Bahwa PT. SLS Hanya Menerima Satu Orang Warganya Sebagai Karyawan

  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Tamiang Layang, Betang.tv – Kepala desa Didi, Yunggusman membenarkan bahwa PT. Sentosa Laju Sejahtera (SLS) hanya menerima satu warga yang bekerja di perusahaan batubara yang juga diketahui masuk dalam ring 3 wilayah aktifitas perusahaan tersebut.

Saat diwawancarai awak media via handphone, Rabu malam (22/03/2023), Yunggusman menyebutkan akan membantu warga yang ingin bekerja diperusahaan dan meminta pihak perusahaan bisa memperdayakan masyarakat desa Didi.

“Lowongan kerja yang diterima baru satu orang, jangankan 70 persen, nol koma sekian saja gak fair,” ucap Yunggusman.

Dirinya juga menjelaskan agar warga yang ingin melakukan aksi, terlebih dahulu melakukan koordinasi dan tentunya memiliki tujuan yang sesuai harapan warga.

“Nanti tolong didaftarkan siapa saja yang ikut aksi dan siapa yang ingin bekerja ke perusahaan dan kita bantu. PT. SLS juga perlu membantu pekerjaan untuk masyarakat,” jelas Yunggusman.

Sebelumnya Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Didi kecamatan Dusun Timur, Thomas telah sampaikan sikap usai mengikuti undangan silahturahmi yang dilakukan pihak PT. SLS di balai desa Dorong dan mengatakan akan menutup akses operasional pihak perusahaan di wilayahnya.

“Warga desa Didi sering datang kerumah, mereka kecewa karena di desa Didi hanya ada satu karyawan yang diterima di PT. SLS,” ucap Thomas kepada awak media, Rabu (22/03/2023).

Thomas juga sebut PT. SLS hanya janji walaupun sebelumnya saat sosialisasi di wilayah desa Didi sempat dilakukan koordinasi pihak perusahaan dan warga setempat untuk bekerja di perusahaan tersebut.

“Sesuai dengan kehadiran mereka waktu sosialisasi, 70-30 untuk masyarakat kita yang harus bekerja di perusahaan itu, tapi sampai saat ini warga desa Didi hanya satu saja yang bekerja disitu,” ungkap Thomas.

Dirinya juga menyebutkan PT. SLS banyak alasan dalam mempekerjakan warga desa Didi yang faktanya banyak lamaran warga desa Didi yang tidak diterima menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

“Padahal banyak yang melamar kerja, tapi alasan umur lah, alasan skill lah, padahal kami banyak memiliki skill,” beber Thomas.

Menurut Thomas, pertemuan silahturahmi yang dilaksanakan pihak PT. SLS hanya menutup mata masyarakat. Dirinya juga akan mengundang pihak PT. SLS untuk hadir di desa Didi.

“Pertemuan hari ini anggaplah hanya menutup mata masyarakat, kalau hanya makan kami juga bisa. Kami akan mengundang management SLS untuk hadir ke Desa didi nanti,” jelas Thomas.

Merasa wilayahnya berada dalam Ring 3 area aktifitas dan berdiri bangunan workshop serta mess milik PT. SLS, warga desa Didi akan melakukan aksi penutupan bila tuntutannya tidak dipenuhi.

“Kami menuntut sesuai dengan perjanjian 70-30 karyawan yang diterima di SLS, kami menuntut hak karena kami dirugikan hanya janji saja. Kami akan menutup aktifitas PT. SLS,” tegasnya.

Sementara, Ria selaku managament PT. SLS kepada awak media menyebutkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan sebagai ucapan syukur selamatan dan silahturahmi kepada masyarakat, dirinya juga mengatakan karyawan PT. SLS yang lokal hampir 25 persen.

“Sementara untuk supporting non skill masih tidak banyak kebutuhannya,” terang Ria.

Dirinya juga menjelaskan untuk 25 persen karyawan lokal bahwa secara kuota tidak memenuhi tuntutan namun pihaknya akan mencoba update karyawan non skill.

“Sejauh data yang saya lihat dari karyawan saya, hampir 25 persen sebenarnya sudah lokal tapi memang kalau secara kuota tidak memenuhi tuntutan karena memang kebutuhan kita tidak banyak,” jelas Ria singkat (Jetry)


  •  
  •  
  •  
  •  
  •   
  •  

Periksa Juga

Kampanye Dialogis, Paslon ARAH Sampaikan Visi Misi di 3 Desa

        Pengunjung : 387 Tamiang Layang, Betangtv – Memasuki hari ketiga, Pasangan calon (Paslon) Nomor …