Palangka Raya, BetangTV, Pada setiap penyelenggaraan lomba dalam rangka memeriahkan HUT RI setiap tahunnya, tentunya satu jenis lomba yang tak bisa ketinggalan, yakni makan kerupuk. Lomba makan kerupuk yang tergolong permainan tradisional ini biasanya didominasi peserta kalangan anak-anak dan kaum hawa.
Di Kota Palangka Raya, dalam kemeriahan HUT ke 78 Republik Indonesia tahun ini, ada yang berbeda dalam teknis pelaksanaan lomba makan kerupuk. Lazimnya dalam even lomba makan kerupuk, peserta yang berhasil mengunyah panganan tradisional ringan ini dengan kondisi tangan di belakang tubuh yang biasanya diikat seutas tali, dan dalam waktu tercepat sesuai ketetapan dinyatakan sebagai pemenang.
Namun berbeda dengan pagelaran lomba, yang digagas Panitia HUT Ke 78 RI Kerukunan Warga Dayak Dusun Maanyan dan Lawangan (KWD Dusmala) Kota Palangka Raya, yang digelar hari Senin (14/8/2023), di lapangan sekitar Sekretariat, jalan Kenari II, Kelurahan Bukit Tunggal Kota Palangka Raya.
Lomba makan kerupuk yang didominasi peserta kaum Ibu ini, dilakukan dengan cara unik, yakni peserta diwajibkan makan kerupuk sembari menari. Tariannya pun sudah tak asing bagi kalangan warga Suku Dayak, yakni Tari Giring-Giring.
Kedua belah tangan peserta memegang alat berupa properti tarian giring-giring yaitu dua belah batang kayu atau bambu yang kerab digunakan sebagai sarana menari Giring-Giring pada umumnya.
Diiringi lantunan musik tradisional Giring-Giring, sontak para Ibu ini segera melahap kerupuk yang digantung dengan seutas tali pada tiang penyangga.
Momen inilah yang menjadi fokus perhatian warga Dusmala yang hadir menyaksikan pagelaran rangakaian kegiatan lomba yang digagas Pengurus KWD Dusmala Kota Palangka Raya dalam memeriahkan hari jadi Negeri tercinta ini. Suasana meriah diselingi gelak tawa ungkapan kegembiraan warga yang berasal dari DAS Barito ini mewarnai penyelenggaran kegiatan lomba.
“Beginilah cara kami menjalin tali persaudaran, khususnya bagi Warga Dusun, Ma’anyan dan Lawangan yang ada di Kota Palangka Raya dan sekitarnya”, ungkap Harry Arayanto, Sekretaris Umum KWD Dusmala Kota Palangka Raya.
“Melalui lomba makan kerupuk yang sudah umum di kalangan masyarakat, namun hal utama berkaitan dengan kearifan lokal yakni memadukan permainan dengan seni tari khususnya tari tradisional Giring-Giring ini, Warga Dusmala tetap menjaga kelestarian seni dan budaya yang diwariskan nenek Moyang hingga ke generasi saat ini agar tetap terjaga”, pungkas Harry Arayanto. (RED)