Tamiang Layang, Betangtv, – Kondisi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Tamiang Layang milik Pemkab Barito Timur dalam kondisi darurat karena stok berbagai jenis obat kosong.Kondisi ini dibenarkan oleh sumber terpercaya di internal RSUD Tamiang Layang.
“Sudah nggak kehitung (jenis obat yang kosong),cuman salep kudis,panu aja yang mungkin masih banyak,” kata sumber tersebut, Jumat,19 Januari 2024.
Awak media mendapatkan tangkapan layar percakapan dokter dan perawat yang begitu putus asa dengan kondisi ini karena harus membatasi suntikan infus untuk setiap pasien atau bahkan obat yang diresepkan kosong sama sekali di Farmasi rumah sakit.
Dari sumber Borneonews menjelaskan,kondisi logistik RSUD Tamiang Layang semakin parah karena banyak distributor yang tidak mau memasok obat ke RSUD Tamiang Layang akibat hutang obat yang belum dilunasi.
“Sejak adanya surat keputusan akreditasi RS kemarin,yang pegang masalah obat langsung di tangani direktur (RSUD),bukan bidang Yanmed atau Farmasi lagi,”ungkapnya.
Sumber itu juga menuding direkturnya lebih banyak melakukan perjalanan keluar bersama beberapa bawahan dibandingkan berada di kantor dan membenahi kondisi pelayanan kesehatan yang buruk.
Keterangan sumber internal RSUD Tamiang Layang tersebut selaras dengan hasil investigasi awak media selama tiga hari di RSUD Tamiang Layang.
Adapun ketika awak media mencoba meminta keterangan semua pasien dengan jenis penyakit yang berbeda,dan dari keterangan yang dihimpun bahwa hal sama pernyataan dari pasien,mereka diberi resep oleh pihak farmasi RSUD Tamiang Layang untuk menebus obat di luar karena obat tersebut kosong.
Selama tiga hari penelusuran itu awak media mendapati keterangan bahwa setiap hari keluarga pasien diminta untuk menebus obat tertentu di luar rumah sakit.
Pengakuan memilukan yang diterima awak media dari pasien karena obat yang harus dibeli di luar juga tidak tersedia di apotek atau tokoh obat yang berada di sekitar wilayah Tamiang Layang.
Saat awak media menghubungi Direktur RSUD Tamiang Layang Vinny Safari melalui pesan WhatsApp dan mengajukan poin-poin pertanyaan untuk menanggapi keluhan dari internal RSUD Tamiang Layang maupun kekosongan obat yang diakui oleh pasien-pasien yang diwawancarai awak media diklarifikasi, namun pihaknya ingin memperbaiki internal RSUD terlebihdahulu dan tidak mempublikasikan melalui berita(Jetry).