Palangka Raya, Betang.Tv – Beras adalah salah satu komoditas yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat baik di Kota maupun Pedesaan, dan sejak lama pula dibudidayakan oleh kelompok petani, ataupun sebagian warga di pedalaman Kalimantan Tengah sebagai bahan pangan.
Pada arena Kalteng Expo 2024 di kawasan pameran Temanggung Tilung sejak tanggal 11-15 Mei, Kabupaten Baruto Utara menampilkan salah satu produk unggulan pertanian mereka berupa padi “Talun Koyem” dengan cita rasa nasi terenak yang harum di Kalimantan Tengah.
Beras ini sangat pulen, dari padi varietas Talun Koyem, yang cukup lama dibudidayakan Kelompok Tani (Poktan) Mampuak, Desa Mampuak I di Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, pada lahan seluas 350 ha, dengan masa panen 1 kali setahun, terang Tuty (48) penjaga stand Barut, Senin, (13/5/2024).
Budidaya padi Talun Koyem lebih cocok dengan kondisi tanah berbukit dan pada dataran rendah. Padi ditanam secara tradisional, dengan pupuk organik, tanpa menggunakan bahan pestisida.
Karena merupakan padi ladang, per hektarnya hanya mampu menghasilkan 2 hingga 3 ton per tahun sekali panen. Biasanya, padi ladang ini ditanam pada musim tanam Oktober – Maret (Okmar).
Berkaitan dengan kualitas rasa, beras jenis ini rasanya yang super enak dan aromanya harum. Di arena Kalteng Expo 2024, pengelola stand membanderol beras ini dengan harga Rp 23.000 per kilogram.
Agar dapat bersaing dengan produk beras dari luar daerah, dan dapat dipasarkan bisa di pertokoan modern, produk dikemas dengan brand “Talun Koyem”, masing-masing dalam kemasan ukuran 5 kg, 2 kg, dan 1 kg.
Pengemasan atau packing dilakukan sejak tahun 2017 lalu, didukung Pemerintah Kabupaten Barito Utara, pada saat Nadalsyah atau Haji Koyem menjabat sebagai Bupati setempat.
Dari 14 jenis talun, yang telah teridentifikasi ada 4 jenis. Pulen dan harum kini diakui Kementan RI sebagai produk unggulan lokal.
Guna dapat bersaing dengan produk serupa dari daerah lain, dan dapat dipasarkan ke luar daerah, pengurus Kelompok Tani Mampuak, saat ini telah mendaftarkan produk terkait agar memperoleh hak paten di Kementerian Hukum dan HAM. (diRty).