Sampit, Betang.Tv – Mengingat besarnya Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) termasuk kehadiran sektor perkebunan dan dinilai menjadi peluang baru bagi daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim mulai melirik potensi perdagangan karbon (carbon trading).
“Kita membentuk perusahaan daerah agar bisa bekerja sama untuk penjualan karbon. Saat ini sedang kita susun dengan konsultan karena ternyata kebun sawit itu bisa dimanfaatkan untuk emisi jual karbon. Nanti kita kerja sama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Selasa (14/5/2024).
Dibeberkan, berdasarkan rapat evaluasi Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Kotim 2020-2024 pada Januari lalu, dipaparkan terkait perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit di daerah itu.
Perkebunan kelapa sawit merupakan komoditas unggulan di Kotawaringin Timur dengan luas tutupan kebun kelapa sawit mencapai 566.000 hektare. Dari luas tersebut, sekitar 23 persen di antaranya merupakan kebun yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
Halikinnor menyebut, Kotim merupakan Kabupaten dengan kebun kelapa sawit terbesar atau terluas di Indonesia. Tidak berlebihan jika daerah ini menjadi salah satu daerah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Ia belum menyebut secara rinci rencana kerja sama perdagangan karbon tersebut karena masih dibahas bersama konsultan. Meski demikian, pemerintah daerah mulai menjajaki rencana terobosan yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi Kotim tersebut.
“Juni nanti saya akan ada pertemuan dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia di Jakarta. Nanti kita akan buat peraturan bupati. Selanjutnya saya minta perusahaan sawit berpartisipasi,” tutupnya.(Red)