Tamiang Layang, Betang.tv – Upaya memerangi narkoba di Barito Timur terus digencarkan. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggiat P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika) di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Bupati, Osa Awatanu, mewakili Bupati Bartim M Yamin, serta dihadiri Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kalteng, Abdul Kadir, sejumlah pejabat daerah, dan 40 peserta dari kalangan ASN serta PPPK berbagai instansi.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati M Yamin menegaskan bahwa Indonesia tengah berada dalam kondisi darurat narkoba, sehingga semua pihak harus terlibat aktif dalam gerakan pencegahan.
“Memerangi narkoba bukan hanya tugas BNN, tapi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Pemerintah daerah terus memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan Barito Timur bersih narkoba,” tegas Osa membacakan sambutan Bupati.
Selain materi edukatif seputar bahaya narkotika, strategi pencegahan, dan rehabilitasi, kegiatan juga dirangkai dengan tes urine bagi seluruh peserta, sebagai bentuk deteksi dini sekaligus komitmen Pemkab Bartim terhadap pemberantasan narkoba, khususnya di lingkungan aparatur sipil negara.
Tes urine ini diinisiasi oleh Kesbangpol Barito Timur bersama BNNP Kalteng sebagai bagian nyata pelaksanaan program P4GN di daerah.
Menariknya, hingga kini Bartim belum memiliki Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK). Karena itu, peran penggiat P4GN menjadi ujung tombak pencegahan di tingkat lokal.
“Karena BNNK belum terbentuk, maka provinsi turun langsung. Kami bekali peserta agar menjadi penyuluh dan edukator antinarkoba di lingkungannya,” jelas Abdul Kadir.
Ia menekankan, para peserta juga dibekali kemampuan menggunakan media sosial dan literasi digital untuk kampanye anti-narkoba yang lebih luas dan efektif.
“Narkoba sudah ada di sekitar kita, termasuk di Barito Timur. Jika generasi muda tidak kita selamatkan, impian Indonesia Emas 2045 bisa berubah menjadi Indonesia Cemas,” tandasnya.(Mad/Red)