betangTV SALURAN HIBURAN | INFORMASI | DAN BERITA
Palangka Raya, Betang.tv – Forum Evaluasi Kinerja Wali Kota (FEK-Wali Kota) menggelar audiensi bersama Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, Rabu (1/10/2025) di Kantor Wali Kota setempat.
Pertemuan tersebut turut dihadiri jajaran pejabat Pemko Palangka Raya, perwakilan kepolisian, serta unsur masyarakat yang tergabung dalam FEK-Wali Kota.
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari rencana aksi damai yang sebelumnya disiapkan forum tersebut.
Dalam kesempatan itu, FEK-Wali Kota menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain percepatan pengaspalan jalan di daerah Menteng, Tilung, serta sejumlah titik lain di pusat kota yang dinilai belum merata, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.
Selain itu, forum juga menyoroti kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH), khususnya pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang perlu ditingkatkan di beberapa titik.
Tuntutan lain mencakup peningkatan efektivitas perangkat daerah dalam pelayanan publik, serta penanganan serius terhadap persoalan masyarakat Lewu Taheta.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Fairid menegaskan bahwa pembangunan jalan di Kelurahan Menteng telah menjadi prioritas, sedangkan wilayah Temanggung Tilung akan masuk program pembangunan tahun 2026.
Terkait pengelolaan sampah, Fairid menyampaikan capaian Palangka Raya yang menempati posisi terbaik se-Kalimantan, dengan penanganan 71,08% dari total timbulan sampah 58.491 ton pada 2024.
Ia juga menambahkan adanya inovasi pengolahan sampah menjadi paving block daur ulang yang kini digunakan masyarakat, bahkan menarik perhatian Pemerintah Korea Selatan yang berencana membangun Pusat Daur Ulang (PDU) di Palangka Raya.
Meski begitu, Pemko masih menghadapi kendala pembangunan 10 TPS baru berukuran 6×6 meter karena keterbatasan lahan dan penolakan sebagian warga.
Sementara itu, terkait permasalahan masyarakat Lewu Taheta, pemerintah kota telah berkoordinasi dengan Polda Kalteng. Untuk sementara, lahan sengketa akan dikembalikan kepada negara hingga penyelesaian tuntas dilakukan.
Audiensi berjalan lancar dan menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat, dengan harapan aspirasi warga dapat lebih terakomodasi dalam program pembangunan mendatang.(Red)
