Tamiang Layang, BetangTv News -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Timur (Bartim) patut diacungi jempol.
Hal itu dibuktikan dengan sigapnya personel BPBD Bartim langsung memantau lokasi kejadian bencana tanah longsor di Desa Bamban, Kecamatan Benua Lima, Selasa (23/2/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Bartim, Riza Rahmadi melalui Kabid Rehabilitas dan Rekontruksi, Husida mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat yang resah dengan adanya bencana tanah longsor di wilayah Desa Bamban.
“Kami diperintahkan oleh pimpinan BPBD untuk memonitoring terkait laporan masyarakat atas kejadian tanah longsor dengan kondisi tanah yang labil dan ditambah adanya dugaan akibat PT. Pertamina yang melakukan pengeboran,” jelas Husida kepada awak media.
Untuk menyikapi laporan masyarakat dengan adanya bencana tersebut, pihak BPBD Bartim segera membuat laporan kepada Kepala Daerah dan ditindaklanjuti ke Badan Penanggulangan Bencan Nasional.
Disisi lain, Nina Marissa selaku Camat Benua Lima mengatakan bahwa kejadian yang terjadi di Desa Bamban tepatnya di RT 05 dan RT 04 sebanyak 10 rumah telah mengalami longsor disekitar halaman belakang yang hampir mengarah ke badan rumah.
“Sebelumnya sudah kita sikapi dengan melaksanakan Musrenbang pada tanggal 22 kemarin, dan sekarang ditindaklanjuti BPBD langsung untuk mengecek di lapangan,” tutur Camat usai survei di lokasi bencana.
Pada kesempatan tersebut, Camat meminta untuk segera ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten maupun dari pihak PT. Pertamina sesuai dengan laporan yang disampaikan masyarakat.
“Adanya laporan masyarakat yang diduga kejadian longsor tersebut ada indikasi dari proyek pengeboran pada tahun 2014 dan 2017 lalu,” ungkap Camat.
Camat juga menyebutkan bahwa pihaknya akan pendampingi warga yang terdampak dan akan segera melaksanakan musyawarah desa.
“Kami berharap ada tindakan secepatnya dari pihak terkait untuk membuat siring pembatas atau beronjong untuk menahan tanah yang longsor sepanjang kurang lebih 200 meter tersebut,” harap Camat.
Sementara, Kepala Desa Bamban, Kariani membenarkan bahwa longsor tersebut diduga kuat akibat pihak perusahaan yang melakukan pengeboran dan blasting dilokasi tersebut dan disaksikan oleh ketua RT dan warga setempat.
Dirinya juga menegaskan bahwa pihak Pemerintah Desa tidak bisa menganggarkan dana yang dianggap besar untuk pembuatan siring.
Seirama dengan Kades, Terman selaku warga setempat bahwa terjadinya longsor diduga dampak dari proyek PT. Pertamina pada tahun 2014 saat pengerjaan pengeboran yang mencapai 40 sampai 50 meter dengan luas lubang 1 meter persegi hingga menyebabkan erosi.
Usai survei, rombongan tersebut melakukan pembahasan di Balai Desa Nambah seraya membuat berita acara yang tertulis yakni, bahwa telah dibuat berita acara pada hari ini Selasa Tanggal Dua Puluh Tiga Bulan Pebruari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, dilaksanakan monitoring tanah longsor yang terjadi di Desa Bamban oleh BPBD Damkar Barito Timur, Camat Benua Lima, Babinsa Desa Bamban, Kepala Desa Bamban, BPD Desa Bamban, dan Masyarakat Desa Bamban dengan hasil monitoring sebagai berikut:
1. Tanah longsor yang terjadi di belakang 10 (Sepuluh) rumah atas nama :
a. Lanju
b. Pami
c. Indang
d. Heriyanto
e. Nevolian
f. Hardianto
g. Sudarman
h. Racin
i. Agus Prianto
j. Yandei
Hal tersebut terjadi disebabkan oleh kondisi tanah yang labil kemudian diperparah oleh peledakan yang dilakukan oleh PT. Pertamina dari Tahun 2014 dan dilanjutkan pada Tahun 2017 lalu.
Berita acara tersebut dibahas, disepakati dan disaksikan oleh beberapa pihak terkait serta ditandatangi.(Rue/Red)